Bisnis.com, JAKARTA - Berbagai mitos seputar makanan terus beredar di masyarakat.
Salah satu anggapan yang paling banyak dipercaya oleh masyarakat, adalah soal radang usus buntu dapat terjadi jika Anda menelan biji-bijian, seperti cabai.
Alhasil, banyak orang yang memisahkan bijinya dari cabai sebelum memakannya. Padahal, hal ini belum terbukti benar secara medis.
Baca Juga Sering Kentut, Waspada Radang Usus Buntu |
---|
Hal ini pun diluruskan oleh dokter Spesialis Penyakit Dalam, RA Adaninggar,dr,SpPD.
Melalui unggahan Reels instagram, dirinya menyebutkan bahwa biji cabai sampai saat ini belum terbukti dapat memicu peradangan atau penyakit penyakit usus buntu.
“Kasus ini sangat jarang terjadi. Biasanya peradangan terjadi karena adanya sejumlah faktor hingga membuat usus buntu meradang, bengkak, dan bernanah,” ujar dr. Ning melalui akun Instagramnya pada Senin (04/7/2022).
Hal ini makin diperkuat dengan studi yang diterbitkan Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, di mana jambu dengan biji yang lebih kecil dari cabai atau biji buah lainnya sangat kecil potensinya menyebabkan usus buntu.
Dari hampir 1.400 penderita usus buntu, hanya satu kasus radang usus buntu yang disebabkan oleh biji buah. Artinya, risiko mengalami kasus usus buntu akibat makan jambu biji ataupun biji buah lain hanya sekitar 0.05 persen.
Melansir dari Johns Hopkins Medicine pada Selasa (05/7/2022), ada sejumlah faktor yang diduga dapat menyebabkan seseorang mengalami radang usus buntu, misalnya:
- Penumpukan feses atau tinja yang mengeras,
- Penebalan atau pembengkakan jaringan dinding usus buntu karena infeksi di saluran pencernaan atau bagian tubuh lainnya, pertumbuhan parasit di pencernaan, misalnya infeksi cacing kremi atau ascariasis,
- Kondisi medis tertentu, seperti tumor pada perut atau inflammatory bowel disease.
Di akhir, dr. Ning juga menjelaskan, apabila biji tersebut tertelan, maka pada umumnya dapat dikeluarkan dari tubuh secara alami. Ini karena sistem pencernaan manusia sudah punya cara khusus untuk melumatkan makanan yang dimakan. Setelah dikunyah di dalam mulut, makanan akan dihancurkan oleh enzim-enzim pencernaan.