Bisnis.com, JAKARTA - Asam urat adalah bentuk radang sendi yang menyakitkan yang terjadi ketika terlalu banyak asam urat menumpuk dan membentuk kristal di persendian Anda.
Salah satu langkah yang dapat membantu Anda mengelola asam urat adalah dengan mengurangi jumlah purin yang Anda makan.
Makanan yang mengandung purin tinggi adalah makanan yang harus menjadi pantangan bagi Anda si penderita asam urat.
Lantas makanan apa saja yang tinggi kandungan purin dan harus dihindari untuk cegah asam urat? Berikut daftarnya.
- Minuman keras bir dan biji-bijian (seperti vodka dan wiski)
- Daging merah, domba, dan babi
- Daging organ, seperti hati, ginjal, dan daging kelenjar seperti timus atau pankreas (Anda mungkin mendengarnya disebut roti manis)
- Makanan laut, terutama kerang seperti udang, lobster, remis, teri, dan sarden
- Produk fruktosa tinggi seperti soda dan beberapa jus, sereal, es krim, permen, dan makanan cepat saji
Sedangkan berikut daftar makanan yang harus dikonsumsi untuk mencegah asam urat.
- Produk rendah lemak dan non-susu, seperti yogurt dan susu skim
- Buah dan sayuran segar
- Kacang-kacangan, selai kacang, dan biji-bijian
- Lemak dan minyak
- Kentang, nasi, roti, dan pasta
- Telur (secukupnya)
- Daging seperti ikan, ayam, dan daging merah aman jika dikonsumsi dalam jumlah sedang (sekitar 4 hingga 6 ons per hari).
- Sayuran
Makanan bukan satu-satunya hal yang dapat memengaruhi asam urat. Apa yang Anda minum juga penting.
| Baca Juga Gejala Asam Urat dan 8 Obat Alaminya |
|---|
Sebaiknya minum banyak cairan - 8 hingga 16 cangkir sehari. Setidaknya setengah dari apa yang Anda minum harus berupa air. Vitamin C (pikirkan jus jeruk) juga dapat membantu menurunkan asam urat. Kopi berkafein juga bisa mengurangi asam urat, asalkan tidak berlebihan.
Jauhi minuman manis seperti soda dan jus buah. Anda juga mungkin perlu membatasi atau menghindari alkohol juga. Bicaralah dengan dokter Anda untuk mencari tahu apa yang tepat untuk Anda.
Sementara diet sehat dapat membantu mengontrol berapa banyak asam urat dalam sistem Anda, Anda mungkin masih memerlukan obat untuk mencegah serangan di masa depan. Bicarakan dengan dokter Anda tentang semua pilihan perawatan Anda.
