Bisnis.com, JAKARTA - Saat sedang berkumpul bersama teman-teman kerap kali ditemukan, beberapa teman yang menghindari minuman yang mengandung kafein ataupun makanan pedas dan asam, katanya mereka punyai penyakit asam lambung naik. Lalu apa itu penyakit asam lambung?
Berikut ini penjelasan mengenai penyakit asam lambung naik berdasarkan mediakom Kemenkes RI dan Healthline!
Apa itu penyakit asam lambung naik?
Penyakit asam lambung naik atau reflux asam terjadi ketika otot sfingter yang berada di ujung kerongkongan tidak dapat bekerja seperti biasanya, sehingga memicu naiknya asam lambung kembali ke kerongkongan dan menyebabkan maag.
Baca Juga Benarkah GERD Bisa Picu Asma? |
---|
Maag ini merupakan tanda utama dari GERD atau Gastroesophageal reflux disease. Aliran asam ini dapat menyebabkan lapisan dalam kerongkongan teriritasi. Saat asam lambung naik dan picu gerd, beberapa orang akan mengalami rasa pahit di bagian belakang mulut dan juga terjadinya regurgitasu makanan ataupun cairan dari perut ke mulut.
Apa saja gejala gerd?
Gejala gerd umumnya adalah mual, sakit bagian dada, nyeri saat menelan termasuk kesulitan menelan, suara serak, dan bau mulut. Saat gerd terjadi pada malam hari, umumnya penderita akn alami juga batuk kronis, radang tenggorokan, asma dan gangguan tidur.
Lalu siapa saja yang punyai risiko tinggi terkena gerd?
Orang dengan kondisi berikut dapat meningkatkan risiko terkena gerd:
● Obesitas
● Perokok
Baca Juga Ciri-ciri Batuk Karena GERD |
---|
● Sering makan dalam porsi yang besar atau makan malam telay
● Sering rebahan setelah makan
● Mengonsumsi makanan yang digoreng secara berlebihan
● Sering mengonsumsi minuman ataupun makanan yang mengandung kafein
● Sedang dalam pengobatan yang menggunakan banyak obat antiinflamasi nosteroid (NSAID) seperti aspirin dan ibuprofen
● Punyai gangguan jaringanikat pada tubuh seperti skleroderma
● Faktor kehamilan
● Pengosongan perut
● Penderita hernia hiatus
Bagaimana pengobatan gerd?
Untuk mengobati gerd, umumnya dokter akan memberikan pasien obat seperti antasida, H2 blocker seperti pepcid AC, juga inhibitor pompa proton seperti prilosec. Antasida hanya digunakan untuk mengobati gerd ringan. Sementara pepcid AC dan prilosec bekerja menurunkan jumlah asam yang dihasilkan oleh lambung.
Perbedaan antara pepcid AC dan prilosec adalah prilosec yang juga dapat membantu penyembuhan lapisan esofagus atau lapisan yang ada dalam kerongkongan yang rusak karena gerd. Meskipun obat-obatan dan perubahan gaya hidup bisa mengatasi gejala gerd, namun pembedahan juga terkadang diperlukan.