Bisnis.com, JAKARTA - Serangan jantung menjadi salah satu penyakit penyumbang angka kematian yang cukup tinggi. Penyakit jantung perlu untuk mendapat perhatian khusus mulai dari gejala, penyebab hingga cara mengatasinya.
Serangan jantung juga disebut infark miokard. Kondisi ini terjadi ketika bagian dari otot jantung tidak mendapatkan cukup darah.
Semakin banyak waktu yang berlalu tanpa pengobatan untuk memulihkan aliran darah, semakin besar kerusakan pada otot jantung. Karenanya, penting untuk mampu melakukan deteksi dini terhadap gejala yang muncul atas penyakit ini.
Untuk diketahui, penyakit arteri koroner (CAD) adalah penyebab utama serangan jantung. Penyebab lainnya yang kurang umum diantaranya kejang parah, atau kontraksi mendadak, dari arteri koroner yang dapat menghentikan aliran darah ke otot jantung.
Gejala utama serangan jantung adalah
• Nyeri dada atau sensasi tidak nyaman
Sebagian besar serangan jantung melibatkan ketidaknyamanan di bagian tengah atau kiri dada yang berlangsung selama lebih dari beberapa menit atau yang hilang dan muncul kembali. Ketidaknyamanan bisa terasa seperti jantung terasa tertekan, penuh, dan sakit.
• Lesu, pusing, atau pingsan
Jika Anda memiliki gejala ini dan kemunculannya tampak secara kontinyu, Anda perlu segera melakukan konsultasi dengan dokter terkait. Selain itu, para pengidap masalah jantung juga umumnya berkeringat dingin.
• Nyeri atau ketidaknyamanan di rahang, leher, atau punggung
• Nyeri atau ketidaknyamanan pada satu atau kedua lengan atau bahu.
• Sesak napas.
Gejala lain dari serangan jantung bisa termasuk kelelahan yang tidak biasa atau tidak dapat dijelaskan dan mual atau muntah. Wanita lebih cenderung memiliki gejala lain ini.
Jika Anda melihat gejala serangan jantung pada diri sendiri atau orang lain, segera tenaga kesehatan terdekat. Semakin cepat Anda sampai di ruang gawat darurat, semakin cepat Anda bisa mendapatkan perawatan untuk mengurangi jumlah kerusakan pada otot jantung.
Dalam beberapa kasus, serangan jantung memerlukan resusitasi kardiopulmoner (RJP) atau kejutan listrik (defibrilasi) ke jantung agar jantung dapat memompa kembali aliran darah. Para pengamat yang terlatih untuk menggunakan CPR atau defibrilator mungkin juga akan dapat membantu sampai petugas medis darurat tiba.
Apa saja faktor risiko serangan jantung?
Beberapa kondisi kesehatan, gaya hidup Anda, dan usia serta riwayat keluarga Anda dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan serangan jantung. Tiga faktor risiko utama penyakit jantung diantaranya tekanan darah tinggi, kolesterol darah tinggi, dan merokok. 2
Beberapa faktor risiko tidak dapat dikendalikan, seperti usia atau riwayat keluarga Anda. Namun, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk menurunkan risiko Anda dengan mengubah faktor-faktor yang dapat Anda kendalikan.