Bisnis.com, JAKARTA - Dalam tragedi meninggalnya 127 suporter di stadion Kanjuruhan dalam laga kontra Arema FC dan Persebaya, ada momen dimana gas air mata ditembakkan ke arah penonton.
Melansir Medicalnewstoday, gas air mata adalah istilah umum untuk bahan kimia yang mengiritasi kulit, paru-paru, mata, dan tenggorokan. Ada efek kesehatan jangka panjang langsung dan potensial dari paparan.
Gas air mata dapat menyebabkan gejala yang lebih parah pada orang dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Kebanyakan orang pulih dengan cepat dari efek gas air mata. Namun, mereka tetap harus mencari nasihat medis jika mereka bersentuhan dengan zat ini.
Terlepas dari namanya, gas air mata bukanlah gas. Ini terdiri dari bahan kimia padat atau cair, biasanya dalam bentuk semprotan atau bubuk. Zat ini bereaksi dengan kelembaban menyebabkan rasa sakit dan iritasi. Inilah sebabnya mengapa hal itu terutama mempengaruhi area lembab tubuh, seperti mata, mulut, tenggorokan, dan paru-paru.
Gas air mata bisa membahayakan kesehatan hingga mematikan karena terdiri dari banyak bahan kimia berikut ini:
Baca Juga Pantas Dilarang FIFA: Ini Efek Penggunaan Gas Air Mata pada Tubuh Manusia Jangka Panjang dan Pendek |
---|
- Kloroasetofenon (CN)
- Chlorobenzylidenemalononitrile (CS)
- Kloropikrin (PS)
- Bromobenzilsianida (CA)
- Dibenzoxazepin (CR)
- Kombinasi bahan kimia yang berbeda
Nama lain untuk jenis gas air mata termasuk fuli, semprotan merica, semprotan capsicum, dan agen anti huru hara. Kekuatan gas air mata bervariasi. Paparan versi yang lebih terkonsentrasi atau paparan yang lama dapat memperburuk gejala.
Gas air mata pada awalnya dikembangkan sebagai senjata kimia untuk penggunaan militer. Senjata kimia ini sekarang dilarang dalam peperangan. Namun, mereka biasanya digunakan oleh polisi atau personel militer untuk membubarkan massa, atau pada protes untuk menghentikan pergerakan orang.
Ada pedoman ketat untuk penggunaan gas air mata di depan umum. Ini termasuk menembakkan gas air mata dari jarak jauh, hanya menggunakannya di luar ruangan, dan menggunakan campuran bahan kimia dengan kekuatan serendah mungkin.
Efek jangka pendek
Efek langsung dari gas air mata pada mata meliputi:
- berair, terbakar, dan kemerahan pada mata
- penglihatan kabur
- terbakar dan iritasi di mulut dan hidung
- kesulitan menelan
- mual dan muntah
- sulit bernafas
- batuk
- mengi
- iritasi kulit
- ruam
- Seseorang mungkin juga merasakan sensasi sesak di dada, atau merasa tersedak.
Efek gas air mata akan hilang dalam 15-20 menit.
Selain paparan gas air mata pada tubuh, tabung yang digunakan untuk menembakkan zat ini juga dapat menyebabkan cedera. Mereka bisa panas dan dapat menyebabkan luka bakar. Benturan tabung juga dapat mengakibatkan kerusakan pada wajah, mata, atau kepala.
Efek jangka panjang dan risiko kematian
Jika seseorang meninggalkan area di mana gas air mata hadir, dan gejalanya hilang segera setelahnya, risiko cedera jangka panjangnya rendah. Namun, para ilmuwan masih belum cukup tahu tentang efek gas air mata yang tersisa pada tubuh.
Paparan gas air mata di dalam ruangan, atau dalam jumlah besar, mungkin memiliki efek kesehatan yang serius. Ini termasuk:
- glaukoma
- kebutaan
- luka bakar kimia
- gagal napas
Sebuah studi tahun 2017 dari data yang dikumpulkan selama 25 tahun melihat efek gas air mata pada tubuh. Bahan kimia dan tabung yang digunakan untuk melepaskannya telah menyebabkan cedera parah, cacat permanen, dan kematian.