Polisi menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan massa Demonstran anti-pemerintah saat mengambil alih kantor Perdana Menteri di Sri Lanka, Rabu (13/7/2022). Reuters/NurPhoto/Thilina Kaluthotage
Health

Ini Awal Mula Digunakannya Gas Air Mata di Dunia

Widya Islamiati
Selasa, 4 Oktober 2022 - 15:40
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Gas air mata kini tengah menjadi hangat dibicarakan, menyusul tragedi stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter Arema FC.

Gas air mata menurut ahli memang bisa berbahaya bagi kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian.

Meskipun namanya gas air mata, historydaily menyebut, gas air mata bukanlah gas. Melainkan bubuk aerosol yang bisa menyerap kelembaban. 

Lalu, bagaimana sebenarnya gas air mata ini pertama kali digunakan? Berikut ini sejarah mengenai gas air mata menurut beberapa sumber.

Mengutip Time USA, gas air mata yang bisa menyebabkan kebutaan hingga kematian akibat gagal pernapasan ini awalnya digunakan oleh Prancis dan Jerman pada Perang Dunia Pertama sekitar tahun (1914-1918). Ini berawal dari Prancis yang melakukan uji coba.

Lalu kemudian pasukan Amerika mengadopsi gas air mata ini sebagai agen pengendalian massa serta bahan kimia yang mematikan. Ini terjadi sekitar tahun 1917.

Pasca perang usai, Science History menyebut, terjadi berbagai kerusuhan imbas dari kurangnya lapangan pekerjaan bagi orang-orang yang baru saja pulang dari medan perang. Ini kemudian memunculkan ide untuk mengendalikan massa tanpa melakukan penembakan.

Industri gas air mata ini kemudian berkembang seiring dengan produksi stok senjata kimia perang. Beberapa orang veteran dari Divisi Perang Kimia (CWD) yang menginisiasi hal ini kemudian menetapkan polisi domestik sebagai pasar gas air mata ini.

Pada tahun 1921 penjualan dan tes gas air mata masih diawasi oleh CWD. Namun, dua tahun berselang, pada tahun 1923 gas air mata bukan lagi teknologi yang hanya dimiliki oleh militer saja. 

Sehingga pasukan polisi domestik tidak lagi memerlukan persetujuan ataupun bantuan dari pasukan federal untuk menggunakan gas air mata tersebut. Namun, dengan syarat penyimpanan domestik.

Akhir 1923 juga merupakan awal penggunaan gas air mata terhadap warga sipil. Sebanyak lebih dari 600 kota dilengkapi dengan benda ini. Penegak hukum kemudian menggunakan ini sebagai alat untuk mengendalikan massa. Seperti awal ide pengembangannya, bukan untuk mematikan massa.

Dampak gas air mata pada kesehatan

Melansir Lung.org, gas air mata adalah bahan kimia yang menyebabkan iritasi kulit, pernapasan, dan mata. Beberapa bahan kimia yang paling umum digunakan adalah chloroacetophenone (CN)—yang merupakan polutan udara beracun, chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA) dan dibenzoxazepine (CR). Sementara gas air mata biasanya dianggap sebagai penyebab sebagian besar dampak kesehatan jangka pendek, ada bukti kecacatan permanen dalam beberapa kasus.

Secara umum, paparan gas air mata dapat menyebabkan sesak dada, batuk, rasa tercekik, mengi dan sesak napas, selain rasa terbakar pada mata, mulut dan hidung; penglihatan kabur dan kesulitan menelan. Gas air mata juga dapat menyebabkan luka bakar kimia, reaksi alergi, dan gangguan pernapasan. Orang dengan kondisi pernapasan yang sudah ada sebelumnya, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala penyakit parah yang dapat menyebabkan gagal napas.

Efek kesehatan jangka panjang dari gas air mata lebih mungkin terjadi jika terpapar dalam waktu lama atau dalam dosis tinggi saat berada di area tertutup. Dalam kasus ini, dapat menyebabkan kegagalan pernapasan dan kematian.

Jika terkena gas air mata, American Lung Association menyarankan Anda untuk segera menjauhkan diri dari sumbernya dan mencari tempat yang lebih tinggi, jika memungkinkan. Bilas mata Anda dengan air dan gunakan sabun lembut, seperti sampo bayi, untuk mencuci muka. Jika masalah pernapasan berlanjut, segera dapatkan bantuan medis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro