Gen, materi genetika di tubuh manusia/slideshare.net
Health

Teknologi Genome Sequencing, Cara Deteksi Medis Berbasis Genetika

Arlina Laras
Selasa, 11 Oktober 2022 - 08:42
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Program inisiatif nasional Biomedical and Genome Sequencing Initiative (BGSi) menggagas transformasi bioteknologi dalam aktivitas bio surveillance dan layanan kesehatan, untuk peningkatan deteksi patogen dan memperbaiki pengobatan.

Dengan genome sequencing, para dokter dan ahli klinisi bisa melihat komponen terkecil dari makhluk hidup, tak hanya manusia tapi juga hewan dan tumbuhan yang disebut DNA dan ini bisa mengubah industri dan kehidupan manusia secara signifikan.

Dr. Dra. Lucia Rizka Andalucia, Apt. M.Pharm., MARS, Direktur Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI menjelaskan melalui bioteknologi genome sequensing ini, kemampuan dokter dalam mengidentifikasi sumber penyakit dan mengobatinya akan sangat pasti dan personal.

“Pada prinsipnya, tiap individu punya genetik yang berbeda-beda. Artinya, teknologi ini sangat penting untuk kesehatan masyarakat ke depan. Obat yang sama belum tentu menunjukkan efektivitas yang sama pada orang yang berbeda. Pengobatan presisi, yaitu perawatan yang dirancang khusus bagi setiap individu, hadir untuk menjawab permasalahan ini,” jelasnya dalam jumpa virtual mengenai Revolusi Genomik di Indonesia melalui Kemitraan Kemenkes Indonesia dan Illumina pada Senin (10/10/2022).

Lucia menambahkan, meski, dahulu ada istilahnya one drug fits all, namun faktanya setiap individu memiliki susunan genetik yang berbeda sehingga seseorang dapat memberikan respons yang berbeda untuk obat yang sama. Hal tersebut yang memengaruhi hasil akhir pengobatan dan efek samping obat pada pasien.

“Dengan kita melihat gen seseorang, kita dapat mengindentifikasi seseorang sebelum kita memberikan terapi. Inilah wujud nyata dari personalised medicine. Sehingga seseorang mendapatkan rekomendasi obat ataupun dosis obat yang paling sesuai untuk dirinya,” ujar Lucia.

Alur Implementasi dalam Pengembangan Pengobatan

Dalam implementasi akan dikaitkan antara genomic dan kondisi pasien, selain melibatkan informasi mengenai gaya hidup, kesehatan jiwa, faktor biologis, serta faktor lingkungan yang dimiliki oleh pasien.

BGSi juga akan dimulai dengan mengandalkan unsur penting berupa pengumpulan informasi genetik (genom) dari manusia maupun patogen seperti virus dan bakteri untuk mengembangkan rencana pengobatan yang sesuai.

“Pertama, kita membangun National Health Biobank, sebuah bank tempat penyimpanan sampel dari spesimen, bisa berupa darah, jaringan untuk penderita kanker, sementara dahak untuk pemeriksaan TBC. Setelahnya, yaitu Human genome sequence, di sana kita akan mendapatkan profil genomic Indonesia. Selanjutnya, ada RegINA atau Integreted Registry System sebuah data penghubung profil dari orang yang diambil,” ungkap Lucia.

Untuk awal dalam mendukung penelitian guna pengembangan pengobatan, ada beberapa kategori penyakit yang diprioritaskan, seperti kanker, diabetes, tuberkolosis, rare disease, stroke hingga beauty dan wellness (kebugaran)

Beberapa kategori penyakit tersebut akan dilaksanakan di tujuh rumah sakit vertikal yaitu RSUPN Cipto Mangunkusumo, RS Pusat Otak Nasional Mahar Mardjono, RSPI Sulianto Saroso, RSUP Persahabatan, RS Kanker Dharmais, RSUP Sardjito, hingga RS Prof I.G.N.G. Ngoerah.

Sebagai informasi, per Agustus 2022, sudah ada 41 mesin dan 31 lab di Indonesia. Target dalam dua tahun kedepan, ada 10 ribu genome sequences manusia yang terkumpul dan diteliti guna pemetaan varian data genome dari populasi penduduk Indonesia yang memiliki penyakit prioritas yang telah ditentukan sebelumnya.

“Mudah-mudahan melalui inisiatif yang futuristik ini akan mempercepat indeks pembangunan manusia kita. Pada Desember 2022 target kita sudah ada 57 mesin dan 43 lab yang bisa menjadi representatif dalam program ini,” harap Direktur Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI ini.

Rob Mcbride, Senior Director Sales Asia Pasifik dan Jepang dari Illumina, menjelaskan Illumina akan menghadirkan berbagai teknologi dan keahlian genom yang terkemuka di industri sebagai arsitektur pengurutan DNA, infrastruktur data, dan perangkat analitis yang menghasilkan analisis baru atas genom masyarakat Indonesia.

Salah satunya, lewat teknologi baru 'Novaseq', yaitu Apollo, yang diklaim memiliki tingkat kecepatan dan kemampuan yang mengesankan dalam membaca gambaran genom baru yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Penulis : Arlina Laras
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro