Bisnis.com, JAKARTA - Seorang konten kreator platform TikTok, Afina Syifa membagikan pengalamannya yang mengidap penyakit steven johnson syndrome.
Video yang menceritakan perjuangannya melawan virus Covid-19 sekaligus penyakit steven johnson syndrom itu ditonton lebih dari 12,3 juta orang.
Dia menduga, mendapatkan penyakit ini akibat meminum obat yang diindikasikan untuk mengobati gejala Covid-19.
Mengutip laman mayoclinic, Steven Johnson Syndrome (SJS) adalah kelainan kulit dan selaput lendir yang langka dan serius. Ini disebabkan oleh reaksi kulit terhadap pengobatan tertentu. Seperti obat epilepsi, antibiotik, dan obat anti-inflamasi.
Gejala Steven Johnson Syndrome
Gejala penyakit ini seperti flu, diikuti dengan ruam menyakitkan, yang kemudian menyebar dan melepuh. Lapisan atas kulit yang terkena lesi ini akan mati, mengelupas dan mulai sembuh setelah beberapa hari.
Ruam atau lesi ini akan menyebar ke tubuh bagian atas sebelum menyebar dengan cepat ke wajah, lengan, kaki, dan area tubuh lainnya, seperti alat kelamin. Biasanya lesi ini tidak gatal.
Luka atau lesi ini juga bisa muncul di beberapa area tubuh, seperti:
- Bibir, mulut dan tenggorokan. Ini biasanya sebabkan kesulitan menelan.
- Pada alat kelamin, di tabung yang mengeluarkan kencing dari tubuh. Hal ini bisa menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil.
- Pada mata. Hal ini bisa menyebabkan sakit mata, nyeri saat melihat cahaya terang serta masalah dengan penglihatan.
Perawatan
Penyakit ini mengharuskan penderitanya untuk dirawat di unit perawatan intensif di rumah sakit. Sebab tanpa pengobatan, tanpa pengobatan, gejalanya bisa mengancam jiwa.
Pengobatannya berdasarkan gejala seperti:
Cairan kedalam pembuluh darah untuk mencegah dehidrasi
Krim untuk melembabkan serta melindungi kulit
Obat penghilang rasa sakit
Obat-obatan untuk mengendalikan peradangan dan mencegah infeksi
Pengobatannya bisa berlangsung selama 2 atau 3 minggu. Namun, untuk kulit yang mengalami infeksi, pengobatan mungkin akan lebih lama.