Ilustrasi kulit merah
Health

Gejala Penyakit Steven Johnson Syndrome

Widya Islamiati
Senin, 31 Oktober 2022 - 11:45
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Seorang konten kreator platform TikTok, Afina Syifa membagikan pengalamannya yang mengidap penyakit steven johnson syndrome.

Video yang menceritakan perjuangannya melawan virus Covid-19 sekaligus penyakit steven johnson syndrom itu ditonton lebih dari 12,3 juta orang. 

Dia menduga, mendapatkan penyakit ini akibat meminum obat yang diindikasikan untuk mengobati gejala Covid-19. 

Mengutip laman mayoclinic, Steven Johnson Syndrome (SJS) adalah kelainan kulit dan selaput lendir yang langka dan serius. Ini disebabkan oleh reaksi kulit terhadap pengobatan tertentu. Seperti obat epilepsi, antibiotik, dan obat anti-inflamasi.

Gejala Steven Johnson Syndrome

Gejala penyakit ini seperti flu, diikuti dengan ruam menyakitkan, yang kemudian menyebar dan melepuh. Lapisan atas kulit yang terkena lesi ini akan mati, mengelupas dan mulai sembuh setelah beberapa hari.

Ruam atau lesi ini akan menyebar ke tubuh bagian atas sebelum menyebar dengan cepat ke wajah, lengan, kaki, dan area tubuh lainnya, seperti alat kelamin. Biasanya lesi ini tidak gatal.

Luka atau lesi ini juga bisa muncul di beberapa area tubuh, seperti:

  1. Bibir, mulut dan tenggorokan. Ini biasanya sebabkan kesulitan menelan.
  2. Pada alat kelamin, di tabung yang mengeluarkan kencing dari tubuh. Hal ini bisa menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil.
  3. Pada mata. Hal ini bisa  menyebabkan sakit mata, nyeri saat melihat cahaya terang serta  masalah dengan penglihatan.

Perawatan 

Penyakit ini mengharuskan penderitanya untuk dirawat di unit perawatan intensif di rumah sakit. Sebab tanpa pengobatan, tanpa pengobatan, gejalanya bisa mengancam jiwa.

Pengobatannya berdasarkan gejala seperti:

Cairan kedalam pembuluh darah untuk mencegah dehidrasi

Krim untuk melembabkan serta melindungi kulit
Obat penghilang rasa sakit

Obat-obatan untuk mengendalikan peradangan dan mencegah infeksi

Pengobatannya bisa berlangsung selama 2 atau 3 minggu. Namun, untuk kulit yang mengalami infeksi, pengobatan mungkin akan lebih lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro