Bisnis.com, JAKARTA - Kunci mencegah stunting diantaranya adalah mengkonsumsi makanan bergizi. Makanan bergizi ini tidak harus mahal, sebab bahannya bisa didapatkan dari lingkungan rumah yakni menanam di pekarangan.
Menjaga pola makan sejak dini pada ibu hamil dan anak anak, baik jenis makanan maupun kandungan makanannya. Sehingga sebuah keniscayaan untuk memenuhi Nutrisi saat Kehamilan juga Nutrisi saat Tumbuh Kembang.
Kemenkes mencatat, ada tiga hal penting untuk mencegah stunting di Indonesia berikut ini:
1. Pola Makan
Masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi, serta seringkali tidak beragam.
Istilah “Isi Piringku” dengan gizi seimbang perlu diperkenalkan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan, memperbanyak sumber protein sangat dianjurkan, di samping tetap membiasakan mengonsumsi buah dan sayur.
Dalam satu porsi makan, setengah piring diisi oleh sayur dan buah, setengahnya lagi diisi dengan sumber protein (baik nabati maupun hewani) dengan proporsi lebih banyak daripada karbohidrat.
Baca Juga Tips Cegah Stunting pada Anak Sejak Dini |
---|
Salah satu upaya cegah stunting lewat pola makan ini digalakkan oleh Nayz produk bubur bayi organik menggelar aktivitas “Nayz Berbagi” dengan tujuan untuk mendukung program Pemerintah Cegah Stunting dan mendukung campaign Nayz #Gerakan30MenitMommyMasak.
Nayz memberikan tips kandungan dalam bubur organik apa yang baik untuk mencegah stunting.
Pertama, yang mengandung protein ikan tuna dan prebiotik yang dapat memberikan kenyamanan pada pencernaan bayi.
Kedua, ikan salmon yang sangat baik untuk perkembangan otak dan kecerdasan. Ketiga, protein ayam yang sangat mudah dicerna untuk meningkatkan nafsu makan. Dan terakhir, protein ikan kakap serta tambahan keju untuk membantu menambah berat badan si kecil.
Campaign Nayz dan Influencer Berbagi ini membagikan produk Nayz secara gratis.
Salah satu influencer yang ikut serta Sinta Rizki Dewi Arfiani, asal Bekasi Jawa Barat ikut membagikan produk Tematik ke keluarga dan teman Mom Sinta.
Selain itu, program ini juga termasuk visit Posyandu Panorama di daerah Serpong, BSD Tangerang Selatan pada tanggal 18 Oktober 2022.
Nayz dalam kunjungannya di Posyandu itu memberikan edukasi seputar MPASI Organik Homemade Fortifikasi itu sangat baik untuk optimalkan tumbuh kembang anak.
2. Pola Asuh
Stunting juga dipengaruhi aspek perilaku, terutama pada pola asuh yang kurang baik dalam praktek pemberian makan bagi bayi dan Balita.
Dimulai dari edukasi tentang kesehatab reproduksi dan gizi bagi remaja sebagai cikal bakal keluarga, hingga para calon ibu memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi saat hamil dan stimulasi bagi janin, serta memeriksakan kandungan empat kali selama kehamilan.
Bersalin di fasilitas kesehatan, lakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dan berupayalah agar bayi mendapat colostrum air susu ibu (ASI). Berikan hanya ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan.
Setelah itu, ASI boleh dilanjutkan sampai usia 2 tahun, namun berikan juga makanan pendamping ASI. Jangan lupa pantau tumbuh kembangnya dengan membawa buah hati ke Posyandu setiap bulan.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah berikanlah hak anak mendapatkan kekebalan dari penyakit berbahaya melalui imunisasi yang telah dijamin ketersediaan dan keamanannya oleh pemerintah. Masyarakat bisa memanfaatkannya dengan tanpa biaya di Posyandu atau Puskesmas.
3. Sanitasi dan Akses Air Bersih
Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan, termasuk di dalamnya adalah akses sanitasi dan air bersih, mendekatkan anak pada risiko ancaman penyakit infeksi. Untuk itu, perlu membiasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta tidak buang air besar sembarangan.
“Pola asuh dan status gizi sangat dipengaruhi oleh pemahaman orang tua (seorang ibu) maka, dalam mengatur kesehatan dan gizi di keluarganya. Karena itu, edukasi diperlukan agar dapat mengubah perilaku yang bisa mengarahkan pada peningkatan kesehatan gizi atau ibu dan anaknya”, tutupnya.