Presiden Singapura Halimah Yacob saat memberikan sambutan di World One Health Congress ke-7/Istimewa
Health

One Health Jadi Solusi Ancaman Pandemi Berikutnya

M. Rochmad Purboyo
Senin, 7 November 2022 - 14:28
Bagikan

Bisnis.com, SINGAPURA – Pandemi Covid-19 yang cukup mengancam masyarakat global dalam lebih dari dua tahun dan berdampak pada ekonomi menandakan bahwa penanganan kesehatan manusia tidak terlepas dari kesehatan hewan dan pengaruh lingkungan. Hal itu harus ditangani secara bersama melalui konsep One Health.

Upaya mendorong agenda One Health, atau mencegah dampak lingkungan dan penyakit pada hewan berpindah ke manusia ini menjadi pokok pembahasan dalam World One Health Congress (WOHC) ke-7 yang digelar di Singapura mulai hari ini.

Kongres lima hari yang diselenggarakan oleh SingHealth Duke-NUS Global Health Institute Singapura (SDGHI) di bawah naungan SingHealth Duke-NUS Academic Medical Center ini bertema ‘Integrating Science, Policy and Clinical Practice: A One Health Imperative Post-COVID-19'

Acara ini merupakan kongres pertama yang diselenggarakan setelah wabah Covid-19, dan akan menyediakan platform penting untuk mempromosikan berbagai upaya dan kerja sama sektoral.

Presiden Singapura Halimah Yacob mengatakan bahwa kongres ini berusaha untuk mendorong gerakan One Health global untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan dengan pencegahan dan mitigasi krisis yang berasal dari antarmuka hewan-manusia-lingkungan.

“Kami telah melakukan perjalanan panjang dan sulit, belajar banyak pelajaran dari Covid-19 bersama. Mungkin pelajaran terbesar tentang interkonektivitas kita adalah bahwa kita harus memanfaatkannya dengan baik dan sedini mungkin, untuk keuntungan terbaik kami,” kata Halimah saat membuka acara tersebut Senin (7/11/2022).

Dia menegaskan bahwa kolaborasi sebagai aspek utama dari pendekatan One Health, dan merupakan faktor penting sebagai upaya kesiapsiagaan kesehatan global.

"Kita harus bekerja sama tidak hanya ketika krisis terjadi, tetapi berusaha untuk menjadi yang terdepan melalui yang kuat kolaborasi dan persiapan bahkan selama masa damai.”

Singapura, lanjutnya, juga berperan, dengan para peneliti dan ilmuwan membantu memelihara database genom untuk virus dan mengembangkan alat uji yang disebarkan ke negara lain.

Bahkan saat pandemi Covid-19 mereda, dunia harus mulai bersiap untuk kemungkinan munculnya penyakit baru yang mungkin bahkan lebih merusak.

“Izinkan saya menyentuh tiga bidang utama di mana kerja sama semacam itu sangat penting: pertama, dalam mendeteksi ancaman yang muncul; kedua, dalam mengatasi penyakit yang merajalela; dan terakhir, memfasilitasi berbagi pengetahuan untuk memperkuat ketahanan sistem kesehatan,” kata Ibu Halimah.

Presiden menyebutkan Program Penelitian di Singapura yang baru-baru ini diluncurkan dalam Kesiapsiagaan dan Tanggapan Epidemi.
Dengan anggaran sebesar Sin$100 juta selama lima tahun, ia berupaya untuk mendukung dan memperkuat kemampuan penelitian penting, platform translasi, dan keahlian yang dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi, menanggapi, dan mengatasi ancaman wabah penyakit menular di masa depan.

Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, dalam sambutan virtualnya mengatakan bahwa sekitar 70% dari semua patogen yang muncul saat ini memiliki sumber zoonosis.

Penggunaan lahan yang tidak bertanggung jawab, deforestasi dan perubahan iklim telah meningkatkan risiko patogen baru yang menyebar dari satwa liar dan hewan peliharaan ke manusia.

“Kita hanya dapat benar-benar membuat dunia lebih aman jika kita mengatasi masalah-masalah yang menjadi pendorong utama epidemi dan pandemi ini” katanya saat memberikan sambutan secara virtual.

Menurutnya, pada bulan lalu sejumlah lembaga dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), yaitu Food and Agricultural Organization (FAO), UN Environment Programme, the World Health

Organization (WHO) dan World Organisation for Animal Health telah meluncurkan Rencana Bersama Aksi One Health untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan sejumlah program di seluruh bidang manusia, hewan, pertanian, dan sektor lingkungan.

“WHO tetap berkomitmen untuk mendukung semua negara untuk belajar dari Covid-19 dan bekerja menuju dunia yang lebih sehat, lebih aman, dan lebih adil,” katanya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro