Bisnis.com, DENPASAR - Produsen arak Bali banyak menerima orderan dari berbagai hotel yang digunakan untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Arak Bali menjadi salah satu minuman yang disajikan untuk para delegasi G20.
Salah satu produsen arak Bali di Denpasar, Arak Iwak Arumery telah menerima order sejumlah 700 botol dari 7 hotel di kawasan Nusa Dua. Owner Arak Arumery, Ida Ayu Puspa Eny menjelaskan orderan dari semua hotel tersebut telah dipenuhi dan sudah di drop hotel.
Selain hotel, Iwak Arumery juga banyak diorder oleh minimarket di sekitar Nusa Dua. Puspa mengakui terjadi peningkatan orderan hingga 300 persen saat KTT G20.
Baca Juga UMKM Bali Targetkan Pasar Baru di G20 |
---|
"Memang terjadi peningkatan cukup signifikan karena di G20 ini, dan pesanan akan berpotensi terus bertambah. Kami juga menyiapkan untuk permintaan dari wisatawan, dan para delegasi yang memesan untuk oleh-oleh," jelas Puspa kepada Bisnis di Denpasar, Jumat (11/11/2022).
Iwak Arumery juga sudah menerima orderan dari side event G20 sejak Mei 2022, ketika pembukaan pasar rakyat Nusa Dua. Kemudian orderan masuk dari side event yang diadakan beberapa Kementerian seperti Kementerian PPPA dan Kementerian Kesehatan. Puspa juga menjelaskan pernah diberikan untuk pameran di side event G20.
Menurut Puspa, Iwak Arumery disukai oleh konsumen karena dibuat dengan proses yang alami dengan bahan baku rempah, buah dan tidak mengandung pewarna buatan. Proses pengolahannya membutuhkan waktu hingga 1,5 tahun.
Baca Juga UMKM Indonesia Masuk Rantai Pasok Global |
---|
Adapun bahan baku diambil dari beberapa kabupaten seperti Buleleng dan Karangasem yakni loka, jaka, dan kelapa. Arak bali dikenal sebagai arak rempah-rempah.
Dalam satu bulan Iwak Amumery memproduksi 300 liter arak, dalam satu tahun mampu memproduksi 18.000 liter.
"Faktor lain juga karena arak kami tergolong baru jadi banyak yang penasaran, kami baru menjual sejak Mei 2022 lalu sejak dapat izin BPOM dan langsung dapat order G20," kata Puspa.
Walaupun baru mulai menjual sejak Mei lalu, Puspa sudah mulai membuat arak sejak 14 tahun lalu, tetapi hanya untuk kebutuhan keluarga dan kerabat dekatnya jika memiliki acara. Adanya Peraturan Gubernur (Pergub) Bali nomor 1 Tahun 2022 tentang penggunaan arak Bali memberikan dampak positif terhadap serapan arak Bali ke hotel, beach club, dan minimarket. Izin dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) juga bisa didapat.
Puspa menjelaskan akan terus berinovasi untuk mengembangkan brandnya. Saat ini Iwak Arumery sudah ada di kota besar lainnya seperti Surabaya. Sedangkan untuk pasar ekspor, Puspa mengaku belum membidik ke arah tersebut karena masih terbatasnya jumlah arak yang diproduksi. (C211)