Bisnis.com, JAKARTA - Ghosting menjadi istilah yang populer dalam beberapa waktu terakhir. Istilah ghosting erat kaitannya dengan hubungan asmara dan pertemanan. Mari kenali arti ghosting, penyebab seseorang melakukan ghosting, hingga cara mengatasi ghosting.
Apa Itu Ghosting?
Ghosting adalah perilaku seseorang yang memutuskan hubungan secara tiba-tiba dan tanpa penjelasan. Ciri ciri ghosting umumnya sulit atau bahkan tidak bisa untuk dihubungi. Mereka punya alasan tertentu. Namun, korban ghosting merasa bahwa hal tersebut sangat menyebalkan.
Penyebab Melakukan Ghosting
Perilaku ghosting dianggap sebagai jalan pintas bagi pelaku ghosting agar selesai dengan perasaan tidak nyamannya. Hal ini terjadi karena pelaku ghosting tidak memiliki keberanian untuk memberikan penjelasan kepada korban. Pelaku ghosting tidak berani memberikan penjelasan karena takut segalanya menjadi rumit dan penuh drama.
Bahkan, mereka merasa tidak perlu memberikan penjelasan karena belum adanya hubungan terikat dan masih dalam masa pendekatan (PDKT). Jadi, mereka pergi tiba-tiba dan memutuskan hubungan tanpa memikirkan perasaan korban. Berikut ini beberapa penyebab seseorang melakukan ghosting.
- Tidak merasa cocok.
- Takut terhadap respon negatif .
- Tidak ingin berkomitmen.
- Tidak ingin menyakiti perasaan orang lain.
- Tidak nyaman dengan situasi yang dialami.
- Pelaku tidak mampu menyampaikan ketidaknyamanannya.
- Seringkali pelaku ghosting menganggap wajar perilaku ghosting karena alasan-alasan berikut.
- Belum pernah berjumpa secara langsung.
- Gagal di kencan pertama.
- Sudah mendapat perlakuan buruk.
- Mendapat ancaman.
- Sudah membuat keputusan ingin akhiri hubungan namun direspon buruk.
Dampak Ghosting
Terlepas dari banyaknya alasan yang menjadi penyebab melakukan ghosting, korban jadi merasa sakit hati. Berbagai emosi muncul dan bisa berdampak negatif terhadap kesehatan mental seseorang.
Dampak ghosting bisa mendalam bagi korban. Beberapa dampak yang dirasakan korban, sebagai berikut.
- Marah.
- Menyalahkan diri sendiri.
- Overthinking.
- Merasa tidak berharga.
- Perasaan depresi.
Cara Mengatasi Ghosting
Contoh ghosting seringkali dijumpai dan bisa mengganggu kesehatan mental seseorang. Meskipun demikian, ternyata ada beberapa cara untuk mengatasinya. Berikut ulasannya.
1. Menyadari kenyataan
Pertama, sadar bahwa seseorang telah pergi meninggalkan tanpa alasan. Biarkan mereka pergi dan bahagia masih bisa diciptakan oleh diri sendiri. Jadi, belajarlah menerima kenyataan dan lanjutkan hidup.
2. Tidak menyalahkan diri sendiri
Perilaku ghosting dilakukan secara sadar oleh pelaku. Jadi, ghosting bukanlah kesalahan diri sendiri. Alih-alih menyalahkan diri atas apa yang tidak bisa dikendalikan, cobalah fokus pada apa yang bisa dikendalikan.
3. Ekspresikan emosi dengan cara yang benar
Kalau ingin meminta penjelasan, lakukanlah dan cukup tahu. Akan ada berbagai emosi yang muncul setelah dighosting maupun setelah menerima penjelasan, jadi luapkanlah emosi dengan lisan maupun tulisan. Hal ini dilakukan agar beban bisa berkurang dan bisa menjalani aktivitas harian dengan lebih nyaman.
Berhenti mengejar pelaku ghosting
Cara selanjutnya yaitu berhenti mengejar pelaku ghosting. Tahan keinginan untuk terus berkomunikasi dengan pelaku ghosting. Jika mereka tidak ingin berkomunikasi, lebih baik biarkan saja dan lanjutkan kehidupan.
Lakukan hal positif
Coba lakukan hobi dan aktivitas harian yang membuat perasaan jadi lebih bahagia. Jauhkan segala aktivitas yang ada sangkut pautnya dengan pelaku ghosting. Dengan begitu, hidup akan jauh lebih tenang.
Tidak takut memulai hubungan baru
Perilaku ghosting bisa membuat korban takut untuk memulai hubungan baru. Ambil rehat sejenak dan fokus pada diri sendiri terlebih dahulu. Belajarlah untuk menerima masa lalu dan terbuka dengan orang baru karena tidak semua yang ditakutkan akan terjadi kembali.