Bisnis.com, JAKARTA – Untuk menekan angka polio pada anak, maka Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar vaksinasi polio massal setelah sebelumnya mengumumkan penetapan polio sebagai kejadian luar biasa.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan bahwa pelaksanaan vaksinasi massal ini menjadi suatu langkah preventif pemerintah dalam mencegah penularan virus polio usai ditemukannya satu kasus di Aceh pada awal November 2022.
"Kita telah mulai memberikan imunisasi polio massal kepada anak-anak di Kabupaten Pidie. Alhamdulillah, per 28 November ini sudah 14.000 anak yang diimunisasi,” kata Maxi dikutip dari laman Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan pada Selasa (29/11/2022).
| Baca Juga Polio di Indonesia, dari Masa ke Masa |
|---|
Maxi menyebutkan selain di Kabupaten Pidie, Sub PIN Polio juga akan dilaksanakan di 21 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh, yang pelaksanaanya akan dilakukan secara bertahap.
Pelaksanaan vaksinasi ini dilakukan dengan 2 putaran dengan target sasaran sekitar 1,2 juta anak. Selain itu, program ini dikhususkan untuk anak-anak dengan rentang usia 0-12 tahun. Sub PIN putaran pertama vaksinasi polio telah dilaksanakan di Kabupaten Pidie mulai 28 November 2022.
Pelaksanaan vaksinasi polio massal untuk Kota Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie Jaya, Bireun, Aceh Utara dan Kota Sabang akan dimulai 5 Desember 2022. Selain itu, untuk wilayah kabupaten/kota lain di Provinsi Aceh, pelaksanaan vaksinasi tersebut akan dimulai pada 12 Desember 2022.
Di samping itu, Sub PIN putaran kedua vaksinasi akan dimulai di minggu ke-4 Januari 2023, yang meliputi seluruh wilayah di Provinsi Aceh.
Pada masing-masing putaran, kegiatan vaksinasi massal ini akan menggunakan vaksin novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) kemasan 50 dosis per vial. Vaksin ini diproduksi langsung oleh PT. Biofarma.
Perlu diketahui, vaksin tersebut digunakan hanya pada pelaksanaan Sub PIN dalam rangka penanggulangan KLB Polio tipe 2.
“Masing-masing putaran Sub PIN akan dilaksanakan dalam waktu 1 minggu ditambah 5 hari sweeping," sebut Maxi.
"Jarak minimal antarputaran adalah satu bulan, dengan target capaian sekurang-kurangnya 95 persen merata di seluruh wilayah,” lanjutnya.
Syarat dan cara mendapatkan vaksinasi polio massal:
– Siapkan Kartu Keluarga (KK)
– Persiapkan Kartu Menuju Sehat (KMS)
– Anak berusia 0-12 tahun
– Calon peserta vaksinasi dalam keadaan sehat
– Mendatangi fasilitas kesehatan (faskes) penyedia vaksinasi polio.
Maxi berharap target pelaksanaan program ini dapat tercapai sesuai rencana. Kemudian, jika masih ditemukan risiko penularan, Maxi mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan Sub Pin putaran berikutnya.
“Kita harapkan target tersebut bisa tercapai, namun bila masih ditemukan risiko penularan, maka akan dilakukan Sub PIN putaran berikutnya. Hal ini untuk memastikan penularannya benar-benar bisa kita hentikan,” imbuh Dirjen Maxi.
Dengan demikian Maxi menekankan bahwa dukungan dan peran serta semua pihak di jajaran pemerintahan, dan segenap lapisan masyarakat sangat diperlukan untuk menyukseskan kegiatan tersebut.
"Utamanya dukungan dari para orang tua dengan mengajak putra-putrinya, dari usia 0 bulan sampai dengan 12 tahun termasuk pendatang, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya untuk dapat datang ke fasilitas pelayanan kesehatan (faskes) atau pos imunisasi terdekat untuk mendapatkan imunisasi Polio," kata Maxi.
“Mari bersama kita lindungi anak-anak kita dari polio dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi lainnya. Ayo bawa anak-anak kita ke puskesmas, posyandu maupun pos pelayanan imunisasi lainnya untuk mendapatkan imunisasi,” sambungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
