Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Dinas Kesehatan Pidie Aceh, dr. Arika Husnayanti menyebutkan, pelaksanaan vaksinasi massal di Aceh atau Sub-Pekan Imunisasi Nasional Polio di Pidie mendapatkan penolakan sebanyak 15 persen. Penolakan tersebut rata-rata berasal dari sekolah-sekolah yang termasuk ke dalam sasaran vaksinasi massal ini.
“Memang banyak juga ada sekitar 15 persen rata-rata di sekolah, untuk penolakan vaksinasi,” ungkap dr. Arika dalam konferensi pers daring pada Selasa (29/11/2022).
dr. Arika mengaku, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi hal ini. Sehingga beberapa sekolah sudah mulai mengikuti vaksinasi massal ini.
“Memang banyak juga ada sekitar 15 persen rata-rata di sekolah, untuk penolakan vaksinasi. Namun kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie, dan hari ini saya sudah berkeliling ke pos-pos, dan yang kemarin tidak setuju sekolahnya,sekarang sudah mulai untuk melakukan imunisasi hari ini,” tambah dr. Arika.
Senada dengan dr. Arikah, Kepala Dinas Kesehatan Aceh juga menyebutkan jika vaksinasi polio massal di Aceh ini sempat mendapatkan penolakan, termasuk dari orang tua.
“Ada memang penolakan-penolakan dari orang tua,” kata dr. Hanif dalam konferensi pers daring yang sama pada Selasa (29/11/2022).
Dia kemudian menginstruksikan tenaga kesehatan yang bertugas di lapangan untuk mundur terlebih dahulu, selama proses pendekatan yang dilakukan oleh beberapa pihak terkait rampung dilaksanakan.
“Kami sudah koordinasi dengan Kepala Puskesmas (setempat) kalau ada penolakan ya kita mundur dulu, nanti akan turun Pak Kapolres, Pak Danramil, baru mereka mengadakan pendekatan, Kepala Desanya juga, baru tim kita (tim vaksinasi) turun kembali,” tutur dr. Hanif.
Hal ini kemudian mendapatkan hasil yang baik, dan penolakan sudah berkurang drastis. Dia juga mengaku berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan untuk mengatasi penolakan dari sekolah-sekolah.
“Hari ini sudah terbukti, sangat sedikit yang menolak, dibandingkan kemarin, karena kami sudah mendorong, termasuk Kepala Dinas Pendidikannya juga aktif, pendekatannya dengan Kepala Sekolah (di Aceh) bagus,” pungkas dr. Hanif.