alat deteksi kanker
Health

Deteksi Kanker dengan Pola Genomik pada Sel Kanker

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 8 Desember 2022 - 16:53
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kanker di Indonesia menjadi masalah ekonomi kesehatan masyarakat yang utama dan bebannya semakin meningkat.

Dengan hampir 400.000 kasus baru pada tahun 2020, diperkirakan kenaikan jumlah kasus pada tahun 2040 dikarenakan penuaan dan pertumbuhan populasi.

Pengendalian kanker yang lebih baik dan perubahan paradigma dalam penanganan kanker menjadi lebih penting untuk memperkuat sistem kesehatan di Indonesia.

dr. Arif R Hanafi, SpP (K), Pulmonologist Oncologist di RS Kanker Dharmais PKN (Pusat Kanker Nasional). mengatakan pendekatan tatalaksana kanker yang diterapkan saat ini adalah precision medicine, yakni pengobatan yang berdasarkan pola genomik yang ada pada sel kanker.

"Dalam sel kanker paru misalnya, terdapat berbagai macam oncogenic driver mutation, yang saat ini berpotensi untuk diberikan terapi target. Oleh karena itu, pemeriksaan CGP (Comprehensive Genomic Profiling) ini penting untuk menentukan terapi target yang paling tepat untuk pasien," ungkapnya.

Sejauh ini, pemeriksaan untuk diagnosis terkait penanganan kanker di Indonesia masih dilakukan secara bertahap.

Dimana, katanya, pemeriksaan pasien kanker untuk tahap berikutnya baru akan dilakukan apabila hasil tes pertama dilaporkan negatif.

Butuh waktu yang panjang sampai dokter dapat mengetahui profil genomik tumor dari beberapa mutasi gen pasien untuk  menentukan pilihan terapi yang paling tepat.

Menyikapi hal tersebut, Roche dan anak perusahaannya, Foundation Medicine Inc. (FMI) bekerja sama dengan PT Kalbe Farma Tbk melalui KALGen Innolab (Laboratorium Klinik Kalbe) meluncurkan layanan pemeriksaan Comprehensive Genomic Profiling (CGP) dengan teknologi Next Generation Sequencing (NGS).

Pemeriksaan ini merupakan layanan pemeriksaan CGP disetujui lembaga pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) yang pertama hadir di Indonesia. Layanan pemeriksaan baru ini dapat membantu menentukan terapi terbaik bagi pasien kanker, sesuai dengan pemetaan genomik tumor pada masing-masing pasien.

Dua tipe pemeriksaan yang bernama FoundationOne CDx dan FoundationOne Heme akan tersedia bagi dokter untuk digunakan kepada pasien mereka. Pemeriksaan  FoundationOneⓇCDx diindikasikan untuk semua jenis kanker tumor padat dengan menganalisis sampel DNA, sedangkan FoundationOneⓇHeme diindikasikan untuk pasien dengan kelainan hematologi dan sarkoma di semua stadium dengan menganalisis DNA dan RNA pasien.

Kedua pemeriksaan ini mampu mendeteksi secara komprehensif mutasi pada lebih dari 300 gen yang berhubungan dengan pertumbuhan kanker. Mutasi tersebut kemudian menjadi indikasi kecocokan pasien dengan pilihan terapi kanker tertentu, yang dapat membantu para klinisi dan pasien untuk menentukan terapi terbaik berdasarkan profil genomiknya.

“Perkembangan personalized dan precision medicine saat ini memungkinkan pasien untuk mendapatkan terapi terbaik. Sebagai pelopor pemeriksaan biomolekular kanker di Indonesia, KalGen Innolab terus berusaha berinovasi dan melengkapi rangkaian layanan pemeriksaan yang berperan dalam manajemen terapi pasien,” tutur Yuniar Linda, Presiden Direktur PT Innolab Sains Internasional (KALGen Innolab).

dr. Ait-Allah Mejri, Presiden Direktur Roche Indonesia mengatakan, “Upaya Roche dan FMI yang hadir di Indonesia ini merupakan kemajuan yang penting pada visi kami, yakni memungkinkan lebih banyak pasien kanker mendapatkan pelayanan kesehatan yang terpersonalisasi”.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro