Gangguan Kesehatan dan Seksual
5. Depresi
Seorang anak yang memiliki kecemasan akibat tumbuh di dalam lingkungan yang tidak sehat dan penuh kekerasan, bisa bertumbuh menjadi orang dewasa yang mengidap depresi. Trauma yang ditimbulkan akibat menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga secara rutin membuat anak berisiko tinggi mengalami depresi, kesedihan, dan memicu gejala depresi lainnya hingga dewasa.
6. Gangguan kesehatan
Anak-anak yang secara rutin menyaksikan langsung pertengkaran di kehidupanya cenderung merasakan sakit kepala maupun sakit perut yang diakibatkan dari situasi yang menegangkan di rumah.
Pada balita, KDRT memiliki kemungkinan tinggi untuk mengalami cedera fisik setelah tidak sengaja berada di tempat yang sama pada saat kejadian kekerasan berlangsung. Tak hanya itu, anak yang tinggal di lingkungan KDRT juga cenderung kurang diperhatikan oleh orang tua mereka, sehingga mereka memiliki pola makan yang tidak teratur. Kemudian ketika memasuki usia dewasa, mereka akan rentan terkena penyakit yang berbahaya seperti diabetes.
7. Agresif
Anak-anak cenderung mencontoh atau mengikuti perilaku yang biasa dilakukan oleh orang terdekatnya. Inilah yang menjadi penyebab banyak remaja yang sering menyaksikan kejadian KDRT di rumahnya, mereka memiliki kemungkinan besar untuk meniru perbuatan tersebut di luar rumahnya.
Kekerasan pada anak bisa saja membuat anak tersebut akan melakukan kekerasan yang sama saat ia dewasa. Selain itu, anak juga mungkin dapat dengan mudah melakukan tindakan amoral lainnya, seperti berbuat kasar hingga bullying pada orang lain.
8. Gangguan seksual
Anak yang melihat langsung atau bahkan mengalami KDRT dalam bentuk kekerasan seksual dapat mengakibatkan gangguan pada seksualitasnya. Perlakuan yang diterima anak dapat membuatnya kesulitan untuk melakukan hubungan seksual saat ia dewasa karena terbayang perasaan negatif yang dia alami ketika kecil.
Selain itu, KDRT juga dapat membuat mereka berpikir bahwa kekerasan adalah bentuk dari pemuasan diri, sebab belum memahami apa yang sebenarnya terjadi. Anak juga dapat merasa dirinya tidak memiliki harga diri dan kehormatan lagi sehingga orang lain bebas memperlakukan dirinya.