5. Cacar Air
Kondisi ini umumnya terjadi atau menyerang anak pada usia di bawah 10 tahun. Cacar air yang menjangkiti anak adalah paparan virus herpes varicella-zoster, karena menular lewat droplet dari mulut penderita saat batuk atau bersin.
Gejala cacar air ditandai dengan munculnya ruam kulit merah. Kemudian ini akan berubah menjadi bintik-bintik kecil yang melepuh dan terisi cairan atau biasa disebut juga lenting cacar. Kumpulan cacar baru akan muncul setelah 4-5 hari setelahnya.
Ruam kemerahan umumnya muncul di area sekitar kepala dan punggung, kemudian menyebar ke seluruh tubuh setelah 1 sampai 2 hari. Selain itu, Ruam atau lenting cacar juga umum terjadi dalam mulut, kelopak mata, dan kelamin. Semakin banyak lenting cacar yang mucul, maka ini akan menyebabkan demam.
Diameter bintik atau lenting yang menjadi ciri-ciri cacar air pada anak umumnya tidak lebih dari 0.5 centimeter. Setelah beberapa hari atau minggu, lenting akan mengering, mengelupas, dan menjadi keropeng.
Kemudian setelah bintik atau lenting cacar perlahan mengering, demam akan turun. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga jika anak tidak akan mengalami demam pada hari pertama cacar atau jika bintik tidak terlalu parah.
6. Pneumonia
UNICEF menyebut bahwa Pneumonia menjadi penyebab kematian menular utama di antara anak-anak di bawah 5 tahun. Penyakit ini tercatat membunuh sekitar 700.000 anak per tahun. Pada beberapa negara, anak- anak dilaporkan meninggal secara cepat karena pneumonia. Meskipun begitu, penyakit ini sepenuhnya dapat dicegah dan dapat ditangani dengan antibiotik.
Kematian anak yang disebabkan oleh pneumonia umumnya diakibatkan dari kekurangan gizi, kurangnya air bersih dan sanitasi, serta polusi udara dalam ruangan dan akses yang tidak memadai dalam perawatan kesehatan. Terlepas dari itu semua, faktor ini juga diperparah oleh kemiskinan yang menjadikan pneumonia disebut sebagai penyakit ketidaksetaraan yang terkonsentrasi di populasi termiskin di seluruh dunia.
Upaya pencegahan pneumonia dapat dilakukan dengan imunisasi, pengurangan polusi udara rumah tangga, mengonsumsi air minum yang aman, sanitasi dan menjaga kebersihan yang mampu membantu melindungi anak-anak dari penyakit.
7. Tuberkulosis
Menurut UNICEF Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit yang telah menewaskan lebih dari 600 anak secara global yang berada di bawah usia 15 tahun di setiap harinya. Sebagian besar kematian ini terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Baca Juga Ini Obat Alami Untuk Meredakan Diare |
---|
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru-paru. Bakteri tuberkulosis yang menyerang paru-paru ini akan menyebabkan gangguan pernapasan seperti batuk kronis dan sesak napas. Penderita TBC juga umumnya mengalami gejala lain seperti berkeringat di malam hari dan demam.
Tak hanya itu, 96% dari anak-anak yang meninggal karena tuberkulosis tidak pernah mengakses pengobatan. Meskipun begitu UNICEF bekerja sama dengan pemerintah dan mitra dunia untuk menggabungkan metode pencegahan dan pengobatan TB. Selain itu, UNICEF juga mendukung negara-negara untuk meningkatkan layanan kesehatan primer di tingkat komunitas, meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang tuberkulosis, dan memperkuat sistem yang menyediakan layanan TB, seperti skrining, vaksinasi, dan pengobatan.
8. Malaria
Malaria adalah penyakit paling mematikan ketiga di dunia untuk anak pada usia satu bulan sampai 5 tahun setelah pneumonia dan diare. Pada tahun 2019, UNICEF mencatat sekitar 274.000 anak di bawah usia 5 tahun meninggal karena penyakit ini, terhitung 67 persen kematian akibat malaria global.
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasomodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit tersebut. Gigitan nyamuk membuat parasit masuk, mengendap di organ hati, dan menginfeksi sel drah merah. Selain melalui gigitan nyamuk, terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan malaria dapat menyebar menjangkit manusia seperti melalui donor organ, transfusi darah, berbagi pemakaian jarum suntik, dan janin yang terinfeksi dari ibunya.