Bisnis.com, JAKARTA - Penggunaan vape atau rokok elektrik kini menjadi sorotan, usai adanya kabar soal penyakit langka terhadap organ paru-paru yang biasa disebut popcorn lung.
Bermula dari kasus yang dialami Abby Flynn, seorang wanita asal Milton Keynes Inggris yang mengalami bantuk parah hingga terdiagnosis terkena popcorn lung atau penyakit bronkiolitis obliterans (BO) akibat kecanduan vape.
Lalu, seperti apa penjelasan lengkap soal popcorn lung? Benarkah vape bisa menyebabkan kelainan penyakit seperti ini? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
Apa itu popcorn lung?
Popcorn lung (bronchiolitis obliterans) adalah jenis penyakit paru-paru yang tidak biasa, tetapi bukan kanker. Ini disebabkan oleh penumpukan jaringan parut di paru-paru, yang menghalangi aliran udara.
Para peneliti mengubungkan bahwa penyakit ini erat kaitannya dengan penggunaan bahan kimia yang disebut diacetyl.
Melansir dari Cancer Research UK, istilah 'popcorn lung' sendiri mengacu pada bercak putih timbul di paru-paru akibat inflamasi,
Benarkah vape menimbulkan popcorn lung?
Alasan yang membuat vape bisa menyebabkan popcorn lung, yaitu karena cairan dalam rokok elektrik dulu mengandung diacetyl.
Di Inggris, diacetyl dilarang dalam cairan rokok elektrik di bawah EU Tobacco Products Directive (TPD) pada tahun 2016. Jadi, cairan elektronik yang dijual di Inggris tidak boleh mengandung diacetyl.
“Popcorn lung” mungkin terdengar aneh, tetapi ada alasan di balik nama tersebut. Pekerja di pabrik popcorn jatuh sakit setelah menghirup bahan kimia berbahaya.
Salah satu bahan kimia itu adalah diacetyl, yang bisa ditemukan di kopi beraroma, minuman buah, karamel dan beberapa produk susu.
Sementara Food and Drug Administration (FDA) menganggap diacetyl umumnya aman untuk dimakan, namun berbahaya jika terhirup.
Banyak perusahaan makanan telah menghilangkan diacetyl dari produk mereka, tetapi diacetyl masih ditemukan di banyak rasa rokok elektronik (e-cig), yang menyebabkan kasus popcorn lung terjadi pada orang yang melakukan vape.
Bahan kimia lain yang dapat menyebabkan paru-paru popcorn saat dihirup meliputi:
1. Klorin
2. Amonia
3. Sulfur dioksida
4. Nitrogen dioksida
5. Asap dari pengelasan
6. Asetaldehida
7. Formaldehida
8. Asam hidroklorik
9. Fosgen
Apa saja gejalanya?
Gejala popcorn lung mirip dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) . Gejala ini sering terjadi 2 hingga 8 minggu setelah sakit atau terpapar bahan kimia berbahaya, partikel, atau asap beracun.
Adapun, gejala yang mungkin dialami sejumlah penderita, seperti:
1. Penyakit seperti flu disertai demam
2. Kelelahan tanpa alasan
4. Penurunan berat badan
5. Mengi
6. Iritasi mata, kulit, mulut, atau hidung, jika disebabkan oleh paparan bahan kimia
Bagaimana cara mendiagnosisnya?
Popcorn lung sering salah didiagnosis sebagai asma, bronkitis, atau emfisema. Untuk mendiagnosis penyakit ini, maka Anda perlu datang ke tenaga kesehatan, di mana dokter akan melakukan rontgen dada atau CT scan.