Bisnis.com, JAKARTA - Gaya hidup tidak sehat sudah lama dikaitkan dengan risiko kanker.
Selain gaya hidup, obesitas juga jika tidak segera diobati dalam jangka panjang akan memiliki efek merusak pada tubuh. Salah satunya kanker.
Sekitar 40% dari semua kanker berhubungan dengan kelebihan berat badan dan obesitas.
Menurut CDC AS, obesitas bisa memicu beragam jenis kaknker seperti kanker Adenokarsinoma esofagus, Kanker payudara, Kanker usus besar dan rektum.
Kemudian, kanker rahim, Kanker kandung empedu, Kanker perut, Kanker ginjal, Kanker hati, Kanker ovarium, Kanker pankreas, Kanker tiroid, Kanker otak Multiple myeloma.
Bagaimana obesitas meningkatkan risiko kanker?
Jaringan adiposa atau jaringan lemak menghasilkan jumlah estrogen berlebih yang berhubungan dengan kanker payudara, endometrium, dan ovarium.
Orang gemuk memiliki kadar insulin dan insulin yang lebih tinggi seperti faktor pertumbuhan dalam darah.
Kondisi yang dikenal dengan hiperinsulinemia ini merupakan ancaman kanker. Ini dapat menyebabkan kanker di usus besar, ginjal, dan prostat.
Obesitas menyebabkan kondisi peradangan yang menyebabkan stres oksidatif, kerusakan DNA, dan meningkatkan risiko beberapa penyakit termasuk kanker.
Berat badan yang bertambah saat dewasa dan berat badan yang terus naik juga merupakan faktor risiko kenaikan berat badan.
Berat badan dapat berubah seiring waktu dan jika dibiarkan atau jika berfluktuasi berulang kali, hal itu meningkatkan risiko kanker .