Bisnis.com, JAKARTA - Banyak orang yang penasaran dengan biaya yang dihabiskan untuk melakukan prosedur transplantasi rambut.
Pasalnya, kondisi garis rambut yang makin mundur hingga penipisan rambut rasanya, kian mengganggu rasa kepercayaan diri seseorang. Apalagi, bagi orang yang usianya masih relatif muda.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Yoga Adi Waskito mengatakan, prosedur transplantasi rambut memang cukup diminati di pasaran. Kasus kebotakan akibat pengaruh hormonal memang terjadi hampir 50 persen penduduk dunia.
“Di Indonesia, prosedur ini juga sudah lazim dikerjakan. Harganya juga relatif terjangkau,” jelasnya dalam Press Conference Masalah Kesehatan Rambut dan Kulit Kepala, Senin (13/3/2023).
Berdasarkan kanal Youtube Atta Halilintar sendiri, dirinya mengatakan biaya transplantasi rambut yang dijalani berkirar Rp50 juta hingga Rp210 juta.
Lantas, sebenarnya seperti apa rincian biaya yang dibutuhkan dalam melakukan transplantasi rambut?
Chief Medical Ancillary Services Officer Bamed Adhimukti T. Sampurna, menyebutkan besarannya tergantung pada kasus. Namun, dia menjamin transplantasi rambut di Indonesia lebih terjangkau dibanding luar negeri.
“Jadi, transplantasi rambut itu kan harus konsultasi terus menerus. Di sana yang membuat biaya membengkak. Pasien yang memutuskan ke luar negeri, maka harus siap mengalokasikan banyak dana untuk akomodasi, karena prosedur ini bukan yang sekali jadi,” ujarnya.
Meski, tidak memberikan nominal biaya transplantasi rambut, namun Adhimukti menjelaskan besarnya biaya tergantung pada beberapa faktor lainnya, antara lain:
1. Banyaknya rambut yang ditanam
Para dokter menuturkan, mahalnya transplantasi rambut tergantung dengan berapa besar area yang mengalami kebotakan.
Jumlah cangkok rambut yang diterima juga tergantung pada jenis rambut, ukuran transpalantasi, ketebalan rambut dan warna rambut.
“Jadi, biasanya pasien membutuhkan 2.500 sampai 3.000 rambut, itu membutuhkan waktu 6 jam. Lalu, pisau sapphire yang jadi pisau bedah itu kita masih impor. Itu yang membuat biaya lumayan bengkak,” ujar Adhimukti.
2. Keterampilan dokter bedah
Keahlian dokter bedah juga jadi faktor besar kecilnya biaya transplantasi. Jika dokter bedah yang melakukan transplantasi rambut termasuk yang terbaik, kemungkinan besar biaya akan tinggi.
Menurutnya, sertifikasi bestandar internasional juga mempengaruhi besaran biaya yang harus pasien keluarkan.
3. Jenis prosedur transplantasi
Ada dua jenis prosedur transplantasi rambut, yakni transplantasi unit folikel (FUT) dan ekstraksi unit folikel (FUE). Masing-masing memiliki biaya yang berbeda.
Dokter Spesialis Kulit & Kelamin Firman Parrol menambahkan, FUE lebih sering digunakan karena skar lebih kecil dan penyembuhan lebih singkat.
"FUE bisa jadi satu pilihan, karena hanya membutuhkan sumber daya dokter yang lebih sedikit, lalu persiapan graft juga minimal, risiko kerusakan saraf dan perdarahan masif lebih kecil," ucapnya.
Dirinya juga mengatakan, transplantasi rambut sebaiknya dilakukan jika pasien sudah berusia lebih dari 20 tahun, memiliki rambut donor yang cukup tebal, dan memahami persepsi yang baik terhadap tindakan transplantasi rambut.
Pasien yang kerontokannya masih progresif tidak disarankan melakukan transplantasi rambut karena kerontokannya masih mungkin bertambah. Penting ditekankan agar pasien memiliki ekspektasi yang realistis terhadap hasil tindakan sehingga tidak kecewa di kemudian hari.