Bisnis.com, JAKARTA - Jika selama ini puasa hanya dikaitkan dengan manfaat yang didapat organ pencernaan, nyatanya banyak orang yang menilai dengan berpuasa maka kulit akan menjadi lebih sehat.
Istilah ini diberi nama skin fasting yang merupakan metode perawatan kulit yang dilakukan dengan mengurangi atau bahkan menghentikan penggunaan produk perawatan kulit, seperti pelembap, serum, dan krim wajah, selama beberapa waktu.
Metode skin fasting ini disebut-sebut berasal dari Jepang dan diklaim dapat membantu meningkatkan fungsi detoksifikasi alami kulit serta memperbaiki tekstur kulit.
Ibaratnya, dengan mencoba metode ini, seorang individu tengah mengajak kulit untuk ‘berpuasa’ atau beristirahat sejenak dariberbagai macam produk kimia. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan fungsi detoks, yang diklaim merupakan kemampuan alami kulit.
Lantas, apakah klaim ini benar? Berikut fakta-fakta soal skin fasting. Simak ulasannya.
1. Kulit Tidak Punya Kemampuan Detoks
kulit tidak memiliki kemampuan detoksifikasi seperti yang terjadi pada hati dan ginjal. Detoksifikasi pada kulit mengacu pada proses penghilangan racun dan kotoran melalui keringat dan minyak, bukan proses penguraian racun seperti yang terjadi pada organ tubuh tertentu.
Di sisi lain, American Academy of Aesthetic Medicine Zap Clinic Dara Ayuningtyas mengatakan tindakan. skin fasting masih perlu didukung oleh penelitian yang lebih mendalam.
Tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa skin fasting dapat membantu kulit memperbaiki diri secara alami. Namun, baginya metode skin fasting dapat membantu mengurangi penggunaan produk perawatan kulit berlebihan yang berpotensi menyebabkan iritasi atau efek samping lain pada kulit.
2. Perhatikan Masalah Kulit
Hal terpenting saat menerapkan skin fasting yaitu ketika seseorang sudah mengetahui jenis dan masalah kulitnya.
“Jika kamu memiliki masalah seperti kulit kering, sensitif, berjerawat, pigmentasi, dan eksim, kamu harus lebih berhati-hati. Selain itu, pastikan untuk tetap menggunakan tiga dasar perawatan kulit, yaitu pembersih, pelembab, dan tabir surya agar kulit tetap dapat menjalankan fungsinya dengan baik," kata Dara.
Menurutnya, untuk memastikan kulit tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan, seorang individu perlu menyesuaikan metode perawatan kulit yang dilakukan dengan jenis, kebutuhan, dan masalah kulitmu.
Tujuan utama dari penggunaan perawatan kulit adalah menjaga fungsi kulit sebagai pelindung yang efektif dari potensi kerusakan.
Sebaliknya, menghentikan penggunaan perawatan kulit secara total berpotensi mengembalikan "pola asli" kulit, entah itu pada awalnya berminyak, berjerawat, atau kusam.
3. Jangan Mudah Terpengaruh Tren
Dara mengatakan jika melakukan skin fasting belum teruji efektivitasnya, maka seseorang dapat berkonsultasi dengan dokter atau dermatologis untuk mendapatkan saran terbaik dari para ahli mengenai apa yang kulit wajahmu butuhkan.
Hindari mempraktikkan mentah-mentah tren atau tips kecantikan yang kamu lihat dari media sosial. ZAP Beauty Index 2023 memang mencatat Instagram dan TikTok menjadi platform favorit wanita Indonesia dalam mengonsumsi konten kecantikan.
Tren-tren kecantikan seperti skin fasting, period-bloodface mask, skin cycling dan banyak lainnya bisa kita temukan dengan mudah di timeline media sosial.
Akan tetapi, untuk mencoba suatu tren kecantikan, seseorang perlu mempelajarinya dengan lebih teliti, termasuk mengenali dampak negatif yang mungkin terjadi.
4. Melakukan Skin Fasting Sambil Berpuasa
Skin fasting adalah praktik mengurangi penggunaan produk perawatan kulit selama beberapa waktu untuk memberi waktu bagi kulit untuk memulihkan diri secara alami.
Beberapa orang mungkin khawatir tentang melakukan skin fasting sambil berpuasa karena perubahan pola makan dan tingkat energi yang berbeda selama berpuasa dapat mempengaruhi kesehatan kulit.
Namun, menurut Dara Ayuningtyas, berpuasa justru dapat memberikan manfaat bagi kesehatan kulit karena dapat meningkatkan kadar antioksidan dalam tubuh.
Antioksidan membantu melawan radikal bebas yang merusak sel-sel kulit dan menyebabkan penuaan dini.
Selain itu, untuk menjaga kesehatan kulit selama berpuasa, penting untuk menjalankan pola makan, istirahat, dan olahraga yang baik.
Konsumsi makanan yang kaya serat dan antioksidan seperti sayur dan buah juga sangat dianjurkan. Jika dibutuhkan, suplemen oral dan treatment kulit tertentu juga dapat membantu meningkatkan kesehatan kulit selama skin fasting.