Ilustrasi stroke iskemik/strokecenter.org
Health

Waspada! Masalah Kesehatan Mental Berisiko Serangan Jantung dan Stroke

Salma Permata Dewi
Rabu, 10 Mei 2023 - 17:47
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Zaman sekarang, masyarakat lebih terbuka dengan kesehatan mental.

Faktanya, orang berusia 20-an dan 30-an yang memiliki kondisi gangguan kesehatan mental dapat meningkatkan serangan jantung dan risiko stroke.

Dilansir dari Medical News Today, sebuah penelitian yang diterbitkan di European Journal of Preventive Cardiology yang mengamati lebih dari 6 juta orang mencatat bahwa satu dari setiap delapan orang dalam kategori berusia 20 hingga 39 tahun memiliki semacam kondisi kesehatan mental, masalah tersebut termasuk depresi, kecemasan, dan insomnia.

Menurut penulis studi tersebut sekaligus seorang profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Nasional Seoul, Korea Selatan, Eue-Keun Choi, masalah psikologis umum terjadi pada orang dewasa muda dan memiliki hubungan kuat dengan kesehatan jantung.

Dia menambahkan bahwa modifikasi gaya hidup harus direkomendasikan kepada orang-orang berumur 20-an dan 30-an dengan gangguan mental untuk meningkatkan kesehatan jantung.

Para peneliti menyimpulkan bahwa peserta dengan gangguan kesehatan mental apa pun memiliki kemungkinan 58% lebih tinggi mengalami infark miokard dan risiko stroke 42% lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki masalah kesehatan mental.

Seorang psikiater dan peneliti di Universitas Columbia, New York, Dr. Ryan Sultan mengatakan bahwa hubungan antara kondisi kesehatan mental dan masalah kesehatan fisik bukan hanya karena kelalaian atau perawatan diri yang buruk, tetapi juga karena faktor biologis seperti peradangan dan ketidakseimbangan hormon yang bisa disebabkan oleh stres kronis dan kondisi kesehatan mental lainnya.

Rigved Tadwalkar, seorang ahli jantung di Providence Saint John’s Health Center, California, mengatakan bahwa stres dapat memicu disfungsi sistem saraf otonom yang menyebabkan pelepasan hormon stres, seperti kortisol.

Hal ini menyebabkan tekanan darah lebih tinggi, tetapi juga dapat menyebabkan perubahan fisiologis lainnya dari waktu ke waktu yang memengaruhi pembuluh darah, termasuk peningkatan stres oksidatif dan lainnya.

Menurut terapis di Healthy Mind Counseling & Nutrition di Newport News, Virginia, Kimberly Parker, stres yang terus-menerus akibat gangguan mental berdampak buruk pada jantung.

Jantung adalah otot sehingga ketika berada di bawah tekanan terus-menerus, jantung akan melemah.

Tindakan pencegahan yang bisa dilakukan adalah terapi, berolahraga, memanfaatkan meditasi kesadaran dengan latihan pernapasan, dan jika diperlukan, seseorang harus berkonsultasi tentang obat-obatan psikotropika.

Ditambahkan oleh Michelle Giordano, konselor dan spesialis pusat perawatan penyalahgunaan zat di Live Another Day, mengelola stres adalah kunci untuk mengurangi risiko-risiko tersebut.

Mengelola stres bisa dengan melakukan meditasi, olahraga, atau konseling. Menjaga gaya hidup sehat, seperti olahraga rutin, diet, dan menghindari rokok dan alkohol, itu juga penting.

Selain itu, sangat penting bagi orang-orang untuk terbuka dengan profesional medis tentang gejala fisik apa pun yang mungkin dialami dan kekhawatiran mereka tentang kesehatan mental mereka.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro