Orang sedang mengecek kadar gula darah untuk diabetes/freepik
Health

WHO: Pemanis Stevia Tak Selalu Alami dan Miliki Efek Samping, Ini Bahayanya

Arlina Laras
Jumat, 19 Mei 2023 - 10:17
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - WHO merilis pedoman baru tentang pemanis non-gula (non-sugar sweetener/NSS). Berdasarkan tinjauan, pemanis non-gula tidak memberikan manfaat jangka panjang dan berpotensi ada efek negatif.

Direktur Nutrisi dan Keamanan Pangan WHO Francesco Branca menyampaikan pemanis non gula ini diklaim tidak membantu dalam mengontrol  berat badan atau sebagai upaya untuk mengurangi risiko penyakit tidak menular (NCD).

Rekomendasi tersebut didasarkan pada temuan tinjauan sistematis dari bukti yang ada yang menunjukkan bahwa penggunaan NSS tidak memberikan manfaat jangka panjang dalam mengurangi lemak tubuh pada orang dewasa atau anak-anak.

Hasil tinjauan juga menunjukkan bahwa mungkin ada potensi efek yang tidak diinginkan dari penggunaan NSS jangka panjang, seperti peningkatan risiko diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan kematian pada orang dewasa.

Justru, dirinya berpendapat masing-masing individu mesti mencari metode alternatif untuk mengurangi asupan gula bebas. 

“Orang perlu mempertimbangkan cara lain untuk mengurangi asupan gula bebas, seperti mengonsumsi makanan dengan gula alami, seperti buah, atau makanan dan minuman tanpa pemanis," kata Francesco. Branca dikutip dari laman WHO Kamis (18/5/2023). 

Bahaya Pemanis Bagi Kesehatan

Dalam pandangannya, pemanis non-gula baik itu alami ataupun buatan, bukanlah komponen makanan yang esensial dan tidak memberikan nilai gizi yang signifikan. 

“Orang-orang seharusnya mengurangi konsumsi makanan manis secara keseluruhan sejak awal kehidupan mereka untuk meningkatkan kesehatan mereka,” ujarnya. 

Umumnya, NSS termasuk NSS merujuk pada pemanis buatan non-gula yang digunakan sebagai alternatif pengganti gula dalam makanan dan minuman yang meliputi Acesulfame K, Aspartame, Advantame, Siklamat, Neotame, Sakarin, Sukralosa, dan Stevia. 

Sayangnya, banyak orang menganggap produk stevia lebih "alami" karena berasal dari tanaman stevia.

Padahal, studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di Cleveland Clinic, Amerika Serikat, menemukan erythritol - yang digunakan sebagai bahan pengisi atau pemanis pada produk stevia, monkfruit, dan produk dengan kadar gula rendah yang sesuai dengan diet keto - terkait dengan pembekuan darah, stroke, serangan jantung, dan kematian dini.

Studi tersebut menemukan bahwa orang yang memiliki faktor risiko penyakit jantung, seperti diabetes, memiliki dua kali lebih besar kemungkinan mengalami serangan jantung atau stroke jika mereka memiliki kadar erythritol yang tertinggi dalam darah mereka.

Rekomendasi untuk mengurangi konsumsi makanan manis dan pemanis buatan non-gula berlaku untuk sebagian besar orang, kecuali individu yang telah didiagnosis menderita diabetes sebelumnya.

Tak hanya itu, anjura ini juga tidak berlaku untuk produk perawatan dan kebersihan pribadi yang mengandung NSS, seperti pasta gigi, krim kulit, dan obat-obatan, atau untuk gula rendah kalori dan gula alkohol (poliol), yang merupakan gula atau turunan gula yang mengandung kalori dan karenanya tidak dipertimbangkan NSS.

Pedoman WHO tentang NSS adalah bagian dari rangkaian pedoman diet sehat yang ada dan yang akan datang yang bertujuan untuk membangun kebiasaan makan sehat seumur hidup, meningkatkan kualitas diet, dan mengurangi risiko penyakit tidak menular (PTM) di seluruh dunia.

Cara mengurangi konsumsi gula dan pemanis:

selanjutnya...

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Penulis : Arlina Laras
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro