Bisnis.com, JAKARTA - Pengelola stand souvenir resmi alias official merchandise Java Jazz Festival 2023, Lutfi mengatakan sejak dibuka Jumat (2/6) sore, pengunjung selalu memadati lapak yang berada di depan pintu masuk lokasi festival itu.
Menurut Lutfi, souvenir yang paling banyak diburu adalah kaos. Bahkan untuk hari pertama sejak pukul 19.00 WIB hingga 20.30 WIB, 500 kaos sudah terjual habis, yang artinya hanya dengan waktu kurang dari dua jam, salah satu produknya sangat laris manis.
Dia menyebutkan harga per kaosnya Rp250.000 yang didesain dengan warna dan desain beragam. Salah satu pembelinya adalah Ina (54) yang tertarik akan salah satu kaos yang dipajang. Ditemani keluarga, dia mengaku lebih memilih membeli di stand resmi karena pertimbangan kualitas.
“Ada harga ada kualitas ya, tidak mengecewakan, worth it,” katanya.
Selain kaos, merchandise lain yang dijual di stand tersebut antara lain, topi, tumbler, totebag, hoodie hingga notebook. Harga yang dijual pun mulai dari Rp125.000 hingga Rp825.000
"Terus yang best seller itu ada Tumbler Corcicle Gramophone Special Edition harganya Rp800.000-an,” ujarnya pada Bisnis.
Tak hanya menyediakan merchandise resmi dari Java Jazz Festival 2023, nyatanya booth ini pun kerap menjadi tempat penitipan sang artis memperdagangkan barangnya.
“Jadi, tiap harinya itu ada saja artis yang nitipin, Mulai dari CD, vinyl serta aneka vinyl ya. Kalau hari pertama, di sini ada Stacey Ryan, Jesus Molina yang merupakan colombian jazz pianist dan Nao Yoshioka,” ungkap Umiyati sang kasir merchandise artis.
Harganya pun bisa mencapai Rp600.000-an per item. Nantinya, tak menutup kemungkinan aka nada banyak merchandise artis lainnya baik itu dalam negeri maupun luar negeri.
“Saat ini, paling laku ya vinyl, tadi ada pembeli asal Singapura yang beli. Mungkin, karena hype banget kan tren untuk mengoleksi barang tersebut,” jelasnya.
BNI Java Jazz Festival diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut mulai hai ini, Jumat 2 Juni hingga 4 Juni 2023 mendatang di JIExpo Kemayoran Jakarta Pusat.
Di mana, festival ini menghadirkan lebih dari 140 musisi yang akan tampil di 12 panggung. Selain tampil solo, beberapa musisi Tanah Air juga akan berkolaborasi dengan musisi luar negeri yang siap menghibur para penikmat musik jazz.
Berdasarkan pantauan Bisnis, terlihat adanya perubahan yang signifikan di Java Jazz Festival 2023 dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Salah satu perubahan tersebut adalah tidak adanya penjual asongan yang berusaha menjual pernak-pernik serupa di luar lokasi festival.
Hal ini tercermin bagaimana pengaturan dan pengorganisasian tenant-tenant yang hadir di dalamnya mengalami perbaikan. Pakaian dan makanan memang menjadi dua hal yang paling laris di Java Jazz Festival 2023.
Meski sejumlah brand besar seperti Marugame Udon hingga Pizza Hut turut meramaikan stand makanan, akan tetapi sejumlah bisnis yang turut menjual sajian serupa, merasa hal tersebut tak berpengaruh terhadap penjualan.
"Kalau dibanding brand yang besar ini, bisa dibilang kami masih skala rumahan ya. Tapi, semua mungkin sudah rejekinya ya, dari open gate 16.30 WIB sampai pukul 20.00 WIB pun makanan kami sudah terjual hampir 1.000, puas sekali. Semoga hari besok dan Minggu juga bagus,” ujar salah satu pegawai fastfood ‘Hot Dog King’