Bisnis.com, JAKARTA - Stunting adalah kondisi tinggi tubuh seseorang anak yang lebih pendek dari anak lain, karena kekurangan gizi dan nutrisi.
Berdasarkan World Wide Organization (WHO), kekurangan gizi pada masa anak-anak merupakan ancaman yang mematikan. Kekurangan gizi pada masa anak-anak bisa menyebabkan penyakit jangka panjang, seperti fisik, kognitif dan performa psikologi. Kekurangan gizi juga menyebabkan stunting.
Dikutip dari situs RS Hermina, Kamis (15/6/2023), penyebab utama terjadinya stunting adalah kurangnya asupan gizi pada janin ketika masih di dalam kandungan. Stunting adalah kondisi tinggi badan seorang anak lebih pendek pendek dari anak lain yang seumuran dan disebabkan oleh karena kekurangan gizi yang lama.
Terkadang pengertian stunting disalahartikan dengan seseorang yang pendek, padahal itu bukan merupakan stunting. Hal itu dinamakan stunted. Indonesia menempati posisi kelima dengan anak stunting terbanyak di dunia.
Anak yang dengan kondisi stunting memiliki IQ sekitar 5-10 poin lebih rendah dibandingkan dengan anak yang normal. Hal ini tentu menjadi kekhawatiran karena anak-anak merupakan generus penerus bangsa yang menjadi harapan bagi cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.
Simak cara mencegah stunting pada anak:
1. Beri ASI Selama 6 Bulan pada Bayi
Bayi yang mendapatkan ASI rutin selama 6 bulan akan lebih kecil terkena stunting. ASI mengandung gizi mikro dan makro.
Selain kandungan gizi makro dan mikro, ASI juga mengandung protein whey dan kolostrum yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi yang rentan agar sehat selalu. Setiap ibu disarankan untuk terus memberikan ASI kepada anak secara rutin selama 6 bulan.
2. Penuhi Kebutuhan Gizi Sejak Hamil
Untuk mencegah stunting sejak dini, ibu hamil dianjurkan untuk selalu memenuhi kebutuhan gizi. Ibu hamil wajib mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi ataupun suplemen dari anjuran dokter.
Apabila sudah mendapatkan gizi yang cukup, ibu hamil sebaiknya rutin mengunjungi dokter atau bidan untuk memeriksakan kondisi kehamilannya.
3. Monitor Tumbuh Kembang Anak
Para orangtua disarankan untuk memantau kondisi sang buah hati secara rutin, mulai dari tinggi badan hingga berat badan. Selain itu, orangtua dianjurkan untuk membawa anak rutin mengunjungi Posyandu untuk mendeteksi gejala stunting.
4. Dampingi ASI dengan MPASI Sehat
Disaat bayi sudah menginjak usia 6 bulan lebih, maka ibu dapat memberikan makanan pendamping atau MPASI. Pastikan makanan makanan yang dipilih dapat mencukupi gizi makro dan mikro yang sebelumnya berasal dari ASI.
Di sisi lain, ibu harus berhati-hati dalam pemilihan produk tambahan tersebut. Jika mengalami kondisi yang kurang baik atau sakit, setelah mengkonsumi MPASI, dianjurkan untuk berkonsultasi segera ke Dokter.
5. Jagalah Kebersihan Lingkungan
Saat bermain, anak-anak tidak memperhatikan kebersihan lingkungan. Anak kecil sangat rentan terserang penyakit. Setiap orang tua harus harus aktif untuk selalu membersihkan tempat bermain anak dan selalu memonitor anak.
Salah satu pemicu penyakit stunting adalah diare yang disebabkan dari paparan kotoran yang masuk ke tubuh. Diharapkan untuk selalu membersihkan tempat bermain anak secara rutin.