Bisnis.com, JAKARTA - Diabetes merupakan salah satu penyakit yang serius dan banyak diderita oleh masyarakat di dunia.
Membatasi makan di awal hari bisa menjadi solusi penurunan risiko penyakit ini.
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pradiabetes merupakan sebuah kondisi seseorang memiliki kadar gula darah lebih tinggi dari kadar gula darah normal.
Namun, kadar gula darah tersebut belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes tipe 2. Lebih dari 80 persen penderita pradiabetes tidak tahu jika mereka mengidapnya.
Pradiabetes dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke.
Adapun beberapa hal yang menjadi faktor terkenanya pradiabetes sebagai berikut.
- Kelebihan berat badan
- Berusia 45 tahun atau lebih
- Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 2
- Aktif secara fisik kurang dari 3 kali seminggu
- Pernah mengalami diabetes gestasional (diabetes saat hamil) atau melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 9 kg
- Memiliki sindrom ovarium polikistik
Karena pradiabetes tidak memiliki gejala pasti, orang-orang dengan faktor tersebut sebisa mungkin melakukan pemeriksaan medis.
Hal ini dilakukan agar bisa ditangani sedini mungkin sehingga Anda tidak menderita penyakit-penyakit lainnya.
Untuk mencegah pradiabetes sendiri bisa dengan membenahi diri dengan gaya hidup dan pola makan yang lebih sehat, salah satunya melakukan pembatasan makan.
Baca Juga Stress Juga Memicu Prediabetes |
---|
Dilansir dari Medical News Today, pembatasan makan di awal hari itu merupakan ketika seseorang membatasi makan hariannya 6 hingga 8 jam pertama dalam sehari.
Jadi, seseorang akan memenuhi kebutuhan energinya di awal hari dan tidak makan apapun beberapa jam ke depannya. Aktivitas tersebut dapat membantu mengurangi risiko berkembangnya pradiabetes. Menurut sebuah penelitian, bentuk puasa intermiten ini juga dapat mengurangi lamanya kadar glukosa darah berada di atas tingkat normal.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa hanya satu minggu mengikuti strategi diet ini dapat mengurangi fluktuasi kadar gula darah dan mengurangi waktu gula darah meningkat di atas tingkat normal,” kata Dr. Joanne Bruno, seorang penulis studi dan rekan endokrinologi di NYU Langone Health di New York.
Penelitian tersebut menunjukkan pemberian makan yang dibatasi waktu lebih awal mungkin merupakan strategi yang bermanfaat bagi penderita pradiabetes atau obesitas untuk menjaga gula darah dalam kisaran normal dan mencegah pradiabetes berkembang menjadi diabetes tipe 2.
Penelitian ini diuji dengan membandingkan waktu makan yang dibatasi dengan pola diet biasa. Sepuluh peserta yang memiliki pradiabetes atau obesitas dialokasikan ke kelompok waktu makan dibatasi. Mereka makan 80 persen kalori sebelum jam 1 siang. Untuk kelompok pola makan biasa, mereka makan sebanyak 50 persen kalori setelah jam 4 sore.
“Makan sebagian besar kalori di awal hari mengurangi waktu peningkatan gula darah sehingga meningkatkan kesehatan metabolisme,” kata Bruno mengenai hasil uji tersebut. Namun, para peneliti mengatakan lebih banyak penelitian diperlukan untuk menentukan apakah metode dapat digunakan sebagai strategi intervensi yang efektif.
Dr. Pouya Shafipour, seorang dokter pengobatan keluarga dan obesitas di Pusat Kesehatan Providence Saint John di California, mengatakan temuan penelitian ini tidak mengejutkan. Dia telah merekomendasikan metode makan ini kepada para pasiennya sejak 2015. Bahkan dia melakukan metode ini untuk diri sendiri.
“Studi menunjukkan puasa yang berkepanjangan dan makan yang dibatasi waktu memang membantu sensitivitas insulin dan menstabilkan kadar gula darah. Jadi itu membuat tubuh masuk atau memperpanjang tingkat ketosis yang kita alami saat larut malam. Jadi ketosis, dalam arti tertentu, lebih menstabilkan kontrol gula darah, dan mencegah naik turunnya, puncak dan lembah gula darah, ” jelasnya.
Pembatasan pemberian makan dini hanyalah salah satu bentuk puasa intermiten. Contoh lain puasa intermiten adalah diet 5:2 yang melibatkan makan secara normal selama lima hari dalam seminggu dan hanya makan 500 sampai 600 kalori dalam dua hari dalam seminggu. Metode lain adalah diet 16:8 yang melibatkan puasa selama 16 jam dan makan hanya dalam waktu 8 jam.
Selain mengurangi risiko berkembangnya pradiabetes dan obesitas, Dr. Marilyn Tan, ahli endokrinologi di Stanford University di California, mengatakan bahwa manfaat lain dari mengonsumsi sebagian besar kalori di awal hari adalah memiliki kesempatan untuk aktif setelah makan.
Menurut Dr. Anne Peters, ahli endokrinologi di Keck Medicine of USC di California, saat melakukan metode makan ini, Anda tidak boleh sampai dehidrasi. Anda perlu memenuhi asupan air yang cukup dan hindari minuman-minuman manis. Pendekatan makan yang dibatasi waktu ini bekerja paling baik pada orang yang konsisten. Jadi, mereka harus memilih waktu terbaik untuk diri mereka sendiri.