Oceangate Titanic/
Travel

5 Teori Penyebab Hilangnya Kapal Selam Wisata Titanic di Atlantik

Arlina Laras
Kamis, 22 Juni 2023 - 13:09
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Misi pencarian kapal selam Titanic terus dikerahkan oleh banyak pihak. 

Meski belum ada indikasi konkret mengenai apa yang mungkin salah dengan kapal selam tersebut, namun sejumlah teori atas insiden ini mulai muncul ke permukaan. 

Melansir dari Bisnis, sebelumnya beberapa pihak menyebut hilangnya kapal selam wisata Titanic di Atlantic dikaitkan soal arogansi perusahaan yang mengabaikan kritik untuk memperbaiki fitur yang kurang aman dalam kapal selam tersebut.

Kapal selam Titan yang membawa dua miliarder dan CEO terkemuka memang sudah tidak bisa dihubungi sejak Minggu (18/6/2023). 

Dilaporkan, kapal itu terakhir kali mengirimkan sinyal ketika berada tepat di atas bangkai kapal Titanic, sekitar satu jam 45 menit setelah proses penurunan selama dua jam. 

Karena tidak ada cara untuk berkomunikasi dengan kapal selam, para ahli pun menyebut sejumlah spekulasi yang mungkin saja terjadi dengan kapal selam Titan tersebut 

1. Pemadaman listrik

Associate Professor Eric Fusil dari University of Adelaide menyatakan kemungkinan Titan mengalami pemadaman listrik yang menyebabkan kehilangan daya dan komunikasi. 

Belum jelas apakah kapal selam tersebut dilengkapi dengan sumber daya cadangan. 

Baginya, penting sebuah kapal selam memiliki dua sumber energi, yaitu listrik dan sumber energi lain seperti udara terkompresi atau hidrolik, untuk menjaga sistem keselamatan.

2. Kebakaran

Dalam skenario kebakaran, jika terjadi korsleting listrik di dalam kapal selam Titan, kemungkinan terjadinya kebakaran meningkat. 

Kebakaran tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada sistem komunikasi kapal selam dan menghasilkan asap beracun bagi penumpang. 

Profesor Stefan Williams dari Australian Centre for Field Robotics di University of Sydney menulis di situs web The Conversation salah satu kemungkinan adalah terjadi kebakaran akibat korsleting listrik. 

Kebakaran semacam itu dapat membahayakan sistem elektronik yang digunakan untuk navigasi dan kendali kapal selam.

3. Kebocoran atau ledakan

Sementara itu, skenario ke-3 menjelaskan, bisa saja terjadi kemungkinan kebocoran atau ledakan pada kapal selam.

Menurut Associate Professor Eric Fusil, pada kedalaman 4.000 meter, tekanan yang diterapkan pada area seluas satu meter persegi setara dengan lebih dari 4.000 ton. 

Baginya, meski kapal selam Titan dilengkapi dengan lambung komposit dan sensor bawaan yang dirancang untuk menahan tekanan seperti itu, tetapi jika ada cacat pada bentuk lambung, tentu ini bisa menyebabkan ledakan secara instan.

Seorang petualang yang telah beberapa kali mengunjungi bangkai kapal Titanic, G Michael Harris mengungkapkan kekhawatiran mengenai potensi kejadian terburuk, yaitu terjadinya kerusakan pada lambung kapal dan ledakan di kedalaman sekitar 3.200 meter. 

Dia menjelaskan, risiko ini sulit untuk ditebak. Pasalnya, sejauh ini lebih banyak orang yang pergi ke luar angkasa daripada menjelajahi kedalaman laut. 

4. Ada di permukaan

Sementara itu, muncul juga kemungkinan kapal selam Titan naik kembali ke permukaan laut tetapi gagal berkomunikasi dengan kapal pendukungnya. 

Ahli kelautan dari University of Southampton Simon Boxall menyatakan jika kapal selam berada di permukaan, kemungkinan akan ada kontak yang lebih baik.

5. Terjebak di reruntuhan

Terakhir, yakni skenario ke-5, ada kemungkinan kapal selam Titan terjebak di reruntuhan atau puing-puing bangkai kapal Titanic. 

Arus bawah air yang kuat dapat mendorong kapal selam terlalu dekat dengan Titanic, sehingga kapal selam tersebut bisa terjerat atau macet di dalamnya. 

Hal ini diungkapkan oleh seorang mantan jurnalis TV Michael Guillen yang mengunjungi bangkai kapal Titanic pada 2000 dan bekerja sebagai editor sains di berita ABC, membagikan cuplikan yang menunjukkan bagaimana kapal selamnya terjebak dalam arus yang kuat dan didorong ke arah baling-baling Titanic yang beratnya 21 ton.

Dalam situasi ini, kapal selam dapat terperangkap di bawah bagian buritan kapal Titanic. Kru kapal selam kemudian mencoba untuk mundur, dan saat itu terjadi ledakan ketika puing-puing terlihat. Namun, kru berhasil membebaskan kapal selam tersebut.

Menemukan kapal selam ini sendiri tantangan yang sulit. 

Ahli geosains forensik di Universitas Keele Jamie Pringle menyatakan 24 jam pertama sejak dilaporkan hilang adalah waktu kritis secara statistik. 

Semakin lama waktu berlalu, semakin kecil kemungkinan untuk menemukan seseorang hidup.

Posisi area pencarian, kedalaman air, arus air yang kuat, dan ukuran kecil kapal selam semuanya merupakan faktor yang menantang dalam upaya pencarian menggunakan sonar, terutama di dekat dasar laut yang berpotensi menyembunyikan kapal selam. 

Tim Maltin, seorang penulis, sejarawan, dan presenter TV, menjelaskan kondisi para turis itu tentu dalam situasi yang sulit. 

"Jika mereka berada di dekat Titanic, kemungkinan lebih mudah untuk ditemukan, tetapi masalahnya adalah saat transfer kapal ke kapal tidak mungkin dilakukan karena tekanan air yang sangat kuat," ungkapnya dilansir dari Daily Mail yang dikutip Selasa (22/6/2023) 

Dia juga menyebutkan kekhawatirannya terhadap jiwa-jiwa yang ada di dalam kapal selam, dengan kedalaman hampir dua mil ke bawah dan kondisi yang gelap gulita.

Penulis : Arlina Laras
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro