Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah studi terbaru menyatakan memasak dengan suhu tinggi dapat memicu datangnya sejumlah penyakit dan bahkan meningkatkan risiko munculnya kanker pada tubuh manusia.
Berdasarkan penelitian terbaru yang dipublikasikan Penulis Studi Senior Eric Kool, memasak makanan dengan suhu tinggi dapat merusak DNA makanan yang pada akhirnya dapat mengubah DNA orang yang mengonsumsinya dan menyebabkan penyakit seperti kanker.
DNA mengacu pada asam deoksiribonukleat, yang merupakan molekul pembawa informasi genetik dalam organisme hidup.
Dalam temuan tersebut, DNA yang terkandung pada makanan yang dimasak pada suhu tinggi, seperti daging merah dan hidangan gorengan dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker.
Mereka menemukan proses memasak pada suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa kimia yang berpotensi karsinogenik (pemicu kanker) dalam makanan.
Eric Kool menekankan memasak makanan pada suhu tinggi dapat merusak DNA dalam makanan, dan konsumsi DNA yang rusak ini dapat menjadi sumber risiko genetik bagi konsumen.
“Temuan ini memiliki potensi untuk mengubah persepsi kita tentang cara mempersiapkan makanan dan memilih jenis makanan yang dikonsumsi, karena makanan yang dimasak pada suhu tinggi dapat memiliki konsekuensi potensial bagi kesehatan manusia,” jelasnya dilansir dari Times of India, Selasa (27/6/2023).
Sejauh ini, menurutnya banyak orang yang tidak menyadari ketika makanan yang mengandung DNA, seperti daging merah, buah-buahan, sayuran, ikan, unggas, biji-bijian, kacang-kacangan, dan jamur dimasak pada suhu tinggi.
Padahal, studi tersebut menyimpulkan komponen DNA yang rusak dalam makanan yang dimasak pada suhu tinggi dapat diserap oleh konsumen dan dapat masuk ke dalam DNA mereka.
Kemudian, kerusakan DNA ini berpotensi menjadi katalisator mutasi genetik, yang seiring dengan waktu, dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker dan penyakit lainnya.
Berdasarkan studi yang dipublikasikan di ACS Central Science, para peneliti menemukan komponen molekuler yang rusak dalam DNA makanan dapat diserap dan dimasukkan ke dalam DNA manusia.
Apabila kerusakan DNA dalam makanan yang dikonsumsi dimasukkan ke dalam DNA manusia, hal itu dapat berpotensi menjadi katalisator mutasi genetik.
Mutasi genetik adalah perubahan pada urutan DNA yang dapat memengaruhi fungsi normal sel.
Seiring dengan berjalannya waktu, mutasi genetik ini dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker dan penyakit lainnya pada manusia.
Meskipun penelitian ini hanya didasarkan pada dampak komponen DNA yang rusak karena panas pada sel dan tikus yang tumbuh di laboratorium, para peneliti percaya hal itu dapat memiliki dampak yang sama pada manusia.