Bisnis.com, JAKARTA - Merujuk pada data survey Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) diperkirakan 3
dari 100 orang di Indonesia berusia lebih dari 50 tahun mengalami kebutaan atau sekitar 1,6 juta orang.
Data ini pula menyebutkan 80 persen diantaranya disebabkan oleh katarak, sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara dengan angka kebutaan tertinggi di Asia Tenggara.
Tingkat prevalensi ini menjadi perhatian pemerintah Indonesia, yang telah secara berkessinambungan melakukan
berbagai promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dan menargetkan penurunan gangguan penglihatan sebesar
25% pada 2030.
Tentu target ini membutuhkan dukungan dan Kerjasama dari berbagi pihak, termasuk swasta.
Dikutip dari laman resmi kemenkes, katarak adalah suatu kondisi dimana lensa mata mengalami kekeruhan sehingga menyebabkan menurunnya kemampuan penglihatan sampai kebutaan. Sebagian besar katarak disebabkan oleh proses penuaan.
Faktor risiko yang dapat meningkatkan katarak adalah angka harapan hidup yang meningkat, riwayat trauma pada mata, infeksi saat kehamilan, konsumsi atau penggunaan tetes mata steroid dalam waktu lama, penyakit seperti kencing manis dan hipertensi, merokok, alkohol, paparan sinar matahari berlebih, paparan racun, riwayat keluarga, riwayat operasi pada mata, dan penyakit mata lainnya seperti glaukoma atau uveitis.
Baca Juga Jenis-jenis Operasi Katarak |
---|
Gejala katarak adalah pandangan kabur seperti berkabut, melihat lingkaran di sekeliling cahaya, penglihatan ganda, penurunan pengelihatan di malam hari, silau saat melihat cahaya, dan sering mengganti ukuran kacamata.
Apabila mengalami gejala seperti yang disebutkan, harus segera memeriksakan mata ke dokter spesialis mata terdekat.
Cara mencegah katarak adalah dengan melakukan pemeriksaan mata secara teratur, melindungi mata dari benturan dan cahaya berlebih (UV), kontrol gula darah dan tekanan darah, mengurangi berkendara di malam hari, penerangan yang cukup saat membaca atau melihat dekat, dan mengonsumsi makanan kaya antioksidan seperti vitamin A, C, dan E.
Apabila sudah terlanjur terkena katarak, tidak dapat disembuhkan dengan obat. Hindari menggunakan obat-obatan tetes yang diklaim dapat menyembuhkan katarak karena tidak terbukti secara ilmiah.
Satu-satunya terapi katarak adalah operasi. Seiring perkembangan teknologi, kini operasi katarak dapat dilakukan dengan durasi dan proses penyembuhan yang cepat.
Berdasarkan data nasional Survei Kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014 2016 Kemenkes, dengan sasaran populasi usia 50 tahun ke atas diketahui bahwa angka kebutaan mencapai 3% dan katarak merupakan penyebab kebutaan tertinggi (81%).
Di Indonesia dengan populasi pada tahun 2017 terdapat 8 juta orang dengan gangguan penglihatan. Sebanyak 1,6 juta orang buta ditambah dengan 6,4 juta orang dengan gangguan penglihatan sedang dan berat.
Dari jumlah tersebut sebanyak 81,2% gangguan penglihatan disebabkan oleh katarak. Penyebab lainnya adalah refraksi atau glaukoma, atau kelainan mata hal-hal lainnya seperti kelainan refraksi, glaukoma atau kelainan mata yang berhubungan dengan diabetes.
Orang dengan katarak treatment-nya cukup efektif kalau dia dioperasi dan tidak ada komplikasi lain, dan kemungkinan mereka bisa melihat kembali itu sangat besar.
Menyadari pentingnya kolaborasi seluruh pihak dalam upaya pemberantasan katarak di Indonesia, ERHA, perusahaan dermatologi dan kecantikan menggelar program bakti sosial operasi katarak gratis dengan target 2000 penerima manfaat di tahun 2023.
ERHA berharap dapat memberikan bantuan yang signifikan kepada pasien penderita katarak untuk mendapatkan kembali penglihatan yang jernih, produktifitas, hingga kemampuan berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan sehari-hari.
Pada tanggal 20-23 Juni 2023, ERHA berhasil melaksanakan sebuah kegiatan bakti sosial operasi katarak gratis di Pulau Buru, Namlea, Maluku.
Kegiatan ini dihadiri lebih dari 1000 partisipan yang ingin mendaftar yang dimana ERHA telah berhasil 344 mata katarak di Namlea, Pulau Buru, Maluku.
Oemar Saputra selaku Head of CSR & Corporate Relation, Arya Noble Group yang menjadi Induk Usaha ERHA
menuturkan, melalui program operasi katarak gratis ini, mereka berharap dapat mengembalikan penglihatan yang
jernih kepada para pasien penderita katarak di Namlea, Maluku.
"Sehingga mereka dapat kembali produktif dan berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan sosial. Kami percaya bahwa setiap individu berhak mendapatkan kesempatan untuk menjalani hidup dengan kualitas yang lebih baik, terlebih lagi dalam hal kesehatan mata yang sangat penting." katanya.