Bisnis.com, JAKARTA – Terhitung sejak Maret 2022 lalu, kehidupan tampaknya kembali normal dan kegiatan sekolah berjalan seperti biasanya. Pasca pandemi pun, banyak orang tua mengeluh anak-anak jadi lebih rentan sakit seperti batuk dan pilek.
Mungkinkah benar bahwa anak-anak lebih rentan terhadap infeksi setelah pandemi?
Menurut hasil penelitian dari Nationwide Children’s Hospital, pasca pandemi banyak anak lebih rentan sakit. Beberapa jenis penyakit yang dirasakan seperti demam, batuk, flu, pilek, muntah, diare, demam berdarah, cacar air, hingga Respiratory Syncytial Virus (RSV). Penyebabnya sangat beragam, mulai dari pengaruh pancaroba, kelelahan, hingga penularan dari lingkungan sekitar.
Baca Juga 10 Tanda Gagal Ginjal yang Sering Tidak Disadari, Berlaku untuk Orang Dewasa dan Anak-anak |
---|
Alasan anak sering sakit pasca pandemi Covid-19
Selama masa pandemi Covid-19, anak-anak lebih banyak berdiam dalam rumah. Hal ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh anak-anak tidak berkembang dengan baik. Pasca pandemi, pemerintah kembali memberlakukan sekolah tatap muka.
Pembukaan kembali sekolah telah membawa kembali kehidupan normal dalam kehidupan anak-anak dan hal ini dianggap sebagai langkah yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan sosial dan kognitif anak-anak. Namun, kembali ke sekolah setelah jeda dua tahun telah membebani secara fisik dan mental bagi banyak anak yang lebih sering jatuh sakit daripada sebelumnya.
Karena itu, anak lebih mudah terkena penyakit karena selalu berinteraksi dengan teman-teman dan warga sekolah lainnya. Tak hanya itu, sekolah juga merupakan tempat tertutup yang menyebabkan kuman mudah berkembang. Hasilnya, jika ada temannya yang sakit, anak akan lebih mudah tertular.
Para ahli mengatakan bahwa alasan di balik buruknya kesehatan anak-anak setelah kembali bersekolah bisa jadi karena berbagai alasan mulai dari kurangnya aktivitas fisik dalam waktu yang lama hingga tidak terpaparnya bakteri dan virus saat berada di sekolah dengan teman sekelas lainnya.
Gaya hidup yang tidak disiplin dan siklus tidur anak-anak yang tidak menentu akibat situasi pandemi juga menyebabkan banyak masalah karena anak-anak sekarang harus mengikuti rutinitas yang ketat.
Tidak terpapar virus dan bakteri
Fakta bahwa anak-anak tidak terpapar virus dan bakteri dalam waktu yang lama juga berdampak pada kekebalan tubuh mereka.
Ketahanan imun anak bisa menguat secara alami jika lebih sering beraktivitas di luar ruangan. Namun, pandemi mengharuskan mereka untuk tetap dalam ruangan dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan mereka terlalu berlindung sehingga kesulitan membangun kekebalan tubuh secara alami.
Adapun beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan anak terkena penyakit, seperti memberikan makanan gizi seimbang, vaksinasi, tetap jaga protokol kesehatan, dan hindari bertukar alat makan.