Ilustrasi perempuan menjaga kesehatan mental dengan berolahraga/Freepik.com
Health

8 Kebiasaan yang Bisa Bikin Panjang Umur

Kresensia Kinanti
Jumat, 28 Juli 2023 - 17:11
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah studi baru menemukan bahwa ada delapan kebiasaan gaya hidup sehat yang berhubungan dengan umur yang lebih panjang.

Menerapkan kebiasaan-kebiasaan ini pada usia paruh baya dapat menambah usia seseorang hingga puluhan tahun.

Setiap kebiasaan itu sendiri dapat memperpanjang usia, tetapi menggabungkan semuanya akan melipatgandakan efeknya.

Melansir Healthline, Jumat (28/7/2023), delapan kebiasaan ini meliputi:
- Tidak merokok
- Aktif secara fisik
- Tidak mengonsumsi alkohol berlebihan
- Mempraktikkan kebersihan tidur yang baik
- Makan makanan yang sehat
- Menghindari stress
- Terlibat dalam hubungan sosial yang positif
- Menghindari kecanduan opioid

Orang-orang yang melakukan kebiasaan-kebiasaan ini pada usia paruh baya dapat hidup lebih lama secara signifikan daripada mereka yang tidak melakukannya.

Para ahli mengatakan hal ini karena pembunuh utama, seperti penyakit jantung dan kanker berkaitan dengan kebiasaan gaya hidup yang buruk.

Untuk mempelajari bagaimana pilihan gaya hidup berkaitan dengan umur, Xuan-Mai T. Nguyen dan rekan penulis Yanping Li mengumpulkan data dari catatan medis dan kuesioner berdasarkan lebih dari 719.147 veteran militer Amerika Serikat yang ikut serta dalam Veterans Affairs Million Veteran Program antara tahun 2011 dan 2019.

Orang dewasa berusia 40 hingga 99 tahun diikutsertakan dalam penelitian ini dan terdapat 33.375 kematian yang tercatat selama masa tindak lanjut.

Ketika mereka menganalisis data, dua peneliti ini menemukan bahwa gaya hidup tidak aktif, menggunakan opioid, dan merokok memiliki efek terbesar, dengan 30% hingga 45% risiko kematian yang lebih besar selama masa penelitian.

Kebersihan tidur yang buruk, pola makan yang tidak sehat, mengonsumsi alkohol berlebihan, dan stres masing-masing menyebabkan peningkatan risiko sebesar 20%.

Kurangnya hubungan sosial yang positif dikaitkan dengan peningkatan risiko sebesar 5%.

Namun, ketika setiap kebiasaan hidup sehat ditambahkan ke dalam gaya hidup masyarakat, para peneliti melihat adanya penurunan angka kematian per 1.000 orang per tahun, dan mereka yang menerapkan kedelapan kebiasaan tersebut mengalami penurunan sebesar 13% dalam semua penyebab kematian.

Efek ini menjadi lebih kecil seiring bertambahnya usia mereka, namun tetap signifikan secara statistik.

Para peneliti menyatakan dalam siaran pers bahwa temuan ini menunjukkan bagaimana berbagai faktor gaya hidup dapat berkontribusi pada penyakit yang menyebabkan kematian dini.

Penelitian ini juga menunjukkan bagaimana memilih kebiasaan hidup yang lebih sehat dapat memperpanjang usia hidup sehat seseorang.

"Tidak ada kata terlambat untuk menerapkan gaya hidup sehat," kata Nguyen.

Dia mencatat bahwa jenis penelitian ini tidak dapat membuktikan bahwa mengadopsi kebiasaan-kebiasaan ini dapat meningkatkan umur. Namun, hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian lain yang serupa, tambahnya.

Mengapa gaya hidup sehat ini dapat membantu meningkatkan umur panjang?

Tariq Hafiz, M.D., FACC, ABIM, Direktur Medis, Kardiolog & Pendidik di Pritikin Longevity Center, mengatakan, "Sebagai ahli jantung klinis dan pencegahan, saya sangat yakin bahwa penerapan faktor gaya hidup yang komprehensif ini merupakan dasar dari pencegahan primer dan sekunder dari berbagai penyakit kronis, seperti penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, demensia, dan lain-lain."

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa manfaatnya mungkin dicapai dengan mencegah terjadinya stres oksidatif dan peradangan.

Hafiz menjelaskan bahwa penyakit kardiovaskular dan kanker merupakan penyebab utama kematian, dengan faktor risiko penyakit jantung yang dapat dimodifikasi dan telah diketahui dengan baik. Faktor-faktor risiko tersebut adalah tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, penggunaan tembakau, stres mental, obesitas, pola makan yang tidak sehat, dan gaya hidup yang tidak aktif, katanya.

Dia juga mengatakan bahwa penggunaan tembakau merupakan faktor risiko utama yang dimiliki oleh beberapa kategori penyakit kronis, seperti penyakit kardiovaskular, stroke, kanker paru-paru, kandung kemih, dan kerongkongan, penyakit paru-paru kronis, dan diabetes.

"Penyakit kronis dikaitkan dengan sebagian besar morbiditas dan mortalitas dan karenanya bertanggung jawab atas sebagian besar biaya perawatan kesehatan dan beban keuangan," pungkas Hafiz.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro