Bisnis.com, JAKARTA - Boneka Barbie diciptakan oleh Ruth Handler dan pertama kali diproduksi oleh Mattel, perusahaan mainan Amerika, pada 1959. Kemudian, Barbie mulai tidak hanya berbentuk boneka, tetapi juga film, game, dan lainnya.
Perkembangan Barbie bisa dilihat dengan jelas bahkan saat ini mereka sudah memiliki film yang diperankan oleh orang asli, Margot Robbie, pada tahun ini.
Film yang disutradarai Greta Gerwig tersebut menghasilkan banyak keuntungan dan mampu bersaing dengan film-film besar lainnya, seperti Oppenheimer yang disutradarai oleh Christopher Nolan.
Sudah ada lebih dari 60 tahun, Barbie memiliki banyak penggemar dari berbagai generasi. Dilansir dari Insider, Barbie adalah boneka terlaris nomor satu di dunia.
Pada 2021, Mattel menjual 86 juta Barbie. Boneka ini identik dengan warna merah muda sehingga menjadi identitasnya. Kebanyakan orang berpikir tentang Barbie jika melihat warna merah muda.
Walaupun demikian, Barbie tetap mendapatkan banyak kritik selama ini. Barbie memiliki penampilan kulit putih dengan rambut pirang dan tubuh yang sangat kurus.
Ini dianggap tidak mewakili kebanyakan orang yang bermain dengannya. Pesaing melihat celah tersebut dan memunculkan boneka-boneka yang menantang standar kecantikan yang diyakini para kritikus Barbie.
Berikut adalah pesaing–pesaing Barbie selama bertahun-tahun.
1. Sindy
Pada 1963, empat tahun setelah peluncuran Barbie, perusahaan Inggris Pedigree Toys memperkenalkan Sindy. Sindy memiliki penampilan yang lebih berisi dibandingkan Barbie, wajah bulat, mata yang melirik ke samping, dan pakaian kasual. Christina Paul, editor majalah Doll Club of Great Britain, mengatakan banyak orang Inggris menganggap keaslian Sindy adalah bagian besar dari daya tariknya, kata Christina Paul.
Matthew Reynolds, direktur pelaksana Pedigree Toys and Brands, menjelaskan bahwa Sindy tidak sengaja dirancang sebagai saingan Barbie. Namun, publik banyak yang membandingkan keduanya. Bahkan Mattel pernah menuntut boneka Sindy pada 1990-an karena fitur wajah boneka versi baru dianggap terlalu mirip dengan Barbie.
2. Queens of Africa Dolls
Taofick Okoya, seorang pengusaha Nigeria, mendirikan merek boneka Queens of Africa pada 2010. Boneka-boneka ini mewakili berbagai suku dan dapat dibeli dengan berbagai jenis dan gaya rambut, termasuk kepang dan Afro. Dia membuat produk ini karena anaknya berharap memiliki kulit putih seperti boneka yang dimainkannya.
Mattel menciptakan Christie, teman kulit hitam pertama Barbie, pada 1969 dan memperkenalkan Barbie versi Hitam pada 1980. Meskipun demikian, merek Barbie masih sangat terkait dengan versi Barbie berambut pirang dan bermata biru.
3. Lottie Dolls
Salah satu merek yang tidak malu memasarkan dirinya sebagai saingan Barbie adalah Lottie Doll. Situs web boneka itu secara khusus menggambarkan Lottie sebagai "alternatif untuk Barbie". Arklu, perusahaan yang membuat Lottie Dolls berbasis di Irlandia, mengatakan telah menjual lebih dari 1 juta boneka.
Perusahaan membuat Lottie untuk anak berusia sembilan tahun. Perusahaan telah mencapai tujuannya untuk menciptakan boneka yang lebih positif untuk dimainkan anak-anak. Ini menjawab mengenai penelitian tahun 2021 yang menunjukkan bahwa bermain dengan boneka dengan bentuk tubuh seperti anak kecil yang realistis, termasuk Lottie, lebih baik untuk meningkatkan kepuasan tubuh pada gadis muda.
4. Bratz Dolls
Salah satu merek yang dianggap sebagai ancaman terbesar bagi Barbie adalah Bratz. Boneka ini sangat populer di tahun 2000-an. Boneka ini memiliki bibir cemberut dan mata besar yang mencolok. Popularitas boneka Bratz di awal tahun 2000-an dikaitkan dengan penurunan penjualan Barbie. Penciptaan Bratz telah menyebabkan Barbie kehilangan keuntungan lebih dari US$300 juta atau Rp4,4 triliun.
Bratz memiliki pengaruh yang bertahan lama pada Barbie dan beberapa penggemar berspekulasi bahwa film Greta Gerwig menyertakan referensi Bratz. Beberapa penggemar juga menyatakan kesetiaan mereka kepada Bratz, meskipun mereka mengaku masih menonton film "Barbie".