Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah studi mengungkapkan menemukan bahwa mengonsumsi buah beri dapat membantu meredakan peradangan dan stres oksidatif, yang dapat menjadi pemicu banyak penyakit.
Studi lain mengaitkan konsumsi berry dengan manfaat dan melindungi area tubuh tertentu, termasuk mikrobiota usus, sistem saraf, sistem kardiovaskular, dan sistem kekebalan.
Sekarang, penelitian baru dari San Diego State University mengatakan makan stroberi setiap hari dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan kapasitas antioksidan seseorang.
Penelitian tersebut baru-baru ini dipresentasikan di NUTRITION 2023, pertemuan tahunan American Society of Nutrition, dan didanai oleh California Strawberry Commission.
Shirin Hooshmand, seorang profesor di School of Exercise and Nutrition Sciences di San Diego State University dan peneliti utama dalam penelitian tersebut, mengatakan sebelum melakukan studi klinis, beberapa efek serupa ditunjukkan dalam studi pada hewan dan beberapa studi pada manusia, tetapi (dalam) populasi yang berbeda dan menggunakan desain studi yang berbeda.
Untuk penelitian ini, Dr. Hooshmand dan timnya melakukan penelitian dengan 35 pria dan wanita sehat berusia antara 66 dan 78 tahun.
Selama periode delapan minggu, setiap hari, peserta penelitian mengonsumsi 26 gram bubuk stroberi kering-beku. setara dengan dua porsi stroberi segar.
Pada akhir delapan minggu, peneliti menemukan mereka yang makan stroberi meningkatkan kecepatan pemrosesan kognitif mereka sebesar 5,2%, menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 3,6%, dan meningkatkan kapasitas antioksidan sebesar 10,2%.
Berkenaan dengan temuan mereka, Dr. Hooshmand mengatakan mereka berharap melihat peningkatan dalam kapasitas antioksidan karena stroberi adalah sumber vitamin C yang baik.
Mereka juga berharap melihat beberapa peningkatan dalam kecepatan pemrosesan kognitif berdasarkan hipotesis mereka.
“Penelitian yang diterbitkan sebelumnya telah menunjukkan beberapa manfaat kesehatan kardiovaskular akut dan jangka panjang dari stroberi pada populasi yang berbeda, jadi ini bagus untuk mengonfirmasi beberapa temuan tersebut,” kata Dr. Hooshmand.
Stroberi (genus Fragaria) pertama kali ditanam di kebun di Prancis pada akhir abad ke-18. Namun, mereka dapat ditemukan di alam liar sejak zaman Romawi.
Stroberi mengandung banyak vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh agar tetap sehat, antara lain vitamin A, magnesium, potasium, dan folat (vitamin B9).
Selain itu, stroberi mengandung vitamin C yang sangat tinggi, dimana makan hanya delapan buah stroberi memberi tubuh asupan vitamin C hariannya.
Dan stroberi diketahui memiliki antioksidan dalam jumlah besar, termasuk polifenol dan pitosterol. Polifenol memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi, dan pitosterol membantu menurunkan kadar kolesterol.
Penelitian sebelumnya telah mengaitkan konsumsi stroberi dengan penurunan risiko penyakit jantung, diabetes, penyakit Alzheimer, dan bahkan berpotensi membantu mencegah kanker.
