Bisnis.com, JAKARTA - Lapar merupakan hal yang wajar bagi semua orang. Namun, terus menerus lapar walaupun sudah makan bisa menjadi salah satu tanda sebuah penyakit.
Dilansir dari Nutrisense, rasa lapar yang ekstrem ini bisa berasal dari masalah mendasar lainnya seperti pola makan yang tidak teratur yang dapat memengaruhi kualitas hidup Anda dan mungkin perlu ditangani.
Hyperphagia atau polyphagia adalah istilah resmi untuk rasa lapar yang ekstrim. Kondisi ini umum terjadi pada penderita diabetes dan masalah tiroid.
Hyperphagia adalah suatu kondisi yang menyebabkan perasaan lapar yang tidak terkendali walaupun makan teratur, mengidam makanan secara ekstrem, fluktuasi kadar glukosa darah, masalah pencernaan, dan penambahan berat badan.
Ini mungkin terjadi karena stres, perubahan hormonal, atau genetika .
Beberapa penyebab hyperphagia mungkin termasuk kurang tidur, perubahan respons stres, dan sindrom pramenstruasi.
Rasa lapar yang berlebihan adalah ciri utama dari kelainan bawaan seperti sindrom Prader-Willi. Kondisi ini seringkali dapat berjalan seiring dengan pesta makan dan dalam beberapa kasus disebabkan oleh gangguan makan seperti bulimia.
Jika dibiarkan, makan berlebihan dapat menyebabkan masalah obesitas atau penambahan berat badan.
Berikut kondisi medis yang dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan atau rasa lapar yang terus-menerus
1. Diabetes
Dilansir dari WebMD, tubuh mengubah gula dalam makanan menjadi bahan bakar yang disebut glukosa. Namun, ketika Anda menderita diabetes, glukosa tidak dapat mencapai sel Anda.
Sebaliknya, tubuh mengeluarkannya dan menyuruh Anda makan lebih banyak. Orang yang menderita diabetes tipe 1, khususnya, dapat makan makanan dalam jumlah besar dan tetap mengalami penurunan berat badan. Selain lonjakan nafsu makan, gejala diabetes mungkin termasuk:
- Rasa haus yang ekstrim
- Kebutuhan untuk buang air kecil lebih sering
- Penurunan berat badan yang tidak bisa Anda jelaskan
- Penglihatan kabur
- Luka dan memar yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh
- Kesemutan atau nyeri di tangan atau kaki
- Kelelahan
2. Gula darah rendah
Hipoglikemia terjadi ketika glukosa dalam tubuh Anda turun ke tingkat yang sangat rendah. Ini adalah kekhawatiran umum bagi penderita diabetes, tetapi masalah kesehatan lain juga bisa menjadi penyebabnya.
Penyakit tersebut termasuk hepatitis, kelainan ginjal, tumor neuroendokrin di pankreas (insulinoma), dan masalah pada kelenjar adrenal atau hipofisis. Dalam kasus yang parah, penderita hipoglikemia mungkin tampak mabuk.
3. Stres
Saat cemas atau tegang, tubuh Anda melepaskan hormon yang disebut kortisol. Ini meningkatkan rasa lapar Anda. Banyak orang yang sedang stres juga mendambakan makanan tinggi gula, lemak, atau keduanya.
4. Masalah Tiroid
Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu di leher. Itu membuat hormon yang mengontrol kecepatan setiap organ dalam tubuh Anda bekerja. Jika tiroid bekerja terlalu keras, Anda bisa mengalami hipertiroidisme.
5. Cedera otak bagian hipotalamus
Cedera hipotalamus juga bisa menjadi penyebab hiperfagia karena hipotalamus membantu mengatur nafsu makan. Kerusakan akibat cedera atau tumor dapat menyebabkan perubahan nafsu makan. (Salma Permata Dewi)