Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa orang menggunakan paprika sebagai bahan makanan. Paprika itu tidak terlalu pedas padahal mirip dengan cabai.
Dilansir dari Medical News Today, paprika memiliki warna yang berbeda-beda tergantung pada seberapa matangnya.
Semua warna memiliki manfaatnya masing-masing, tetapi paprika merah mungkin memiliki tingkat antioksidan dan fitonutrien yang lebih tinggi karena lebih matang dibandingkan paprika kuning atau hijau.
Seperti semua sayuran, paprika secara alami mengandung sedikit gula. Paprika merah rasanya lebih manis, sedangkan paprika hijau rasanya lebih pahit. Dilansir dari BBC Good Food, paprika (capsicum annuum) adalah anggota keluarga nightshade, sama dengan terong, tomat, dan kentang. Paprika dapat dimakan mentah atau dimasak.
Satu porsi 80g paprika merah mentah menyediakan nutrisi sebagai berikut.
- 17 kkal/71KJ
- 0,6 gram protein
- 0,2 gram lemak
- 3,4g karbohidrat
- serat 1,8g
- 173 mg kalium
- 60mcg folat
- 101mg vitamin C
Paprika merah memasok lebih banyak potasium, vitamin C, dan folat dibandingkan paprika kuning, oranye, atau hijau. Namun, paprika hijau yang belum matang secara signifikan lebih kaya dibandingkan paprika merah yang sudah matang dalam hal senyawa pelindung tanaman yang dikenal sebagai polifenol.
Seperti sayuran lainnya, nilai gizinya akan dipengaruhi oleh cara penyiapan dan memasak. Paprika yang dipanggang dianggap lebih baik daripada merebus atau mengukus.
Lebih jelasnya, berikut adalah manfaat-manfaat paprika bagi kesehatan.
1. Mengurangi risiko katarak dan degenerasi makula
Paprika merah sangat kaya akan karotenoid yang meningkatkan kesehatan mata. Adapun nutrisi pelindung lainnya seperti vitamin C. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan kaya karotenoid secara teratur, terutama lutein dan zeaxanthin, dapat mengurangi risiko katarak dan degenerasi makula.
2. Mengurangi kemungkinan anemia
Anemia adalah akibat dari kekurangan oksigen dalam darah. Salah satu penyebab paling umum adalah kekurangan zat besi. Paprika menyumbang sedikit zat besi tetapi sangat kaya akan vitamin C. Ini penting karena dapat meningkatkan penyerapan zat besi di usus.
Sejumlah penelitian menegaskan bahwa pola makan tinggi buah dan sayuran kaya vitamin C menghasilkan penyerapan zat besi yang lebih besar.
3. Melindungi tubuh dari penyakit kronis tertentu
Paprika kaya akan antioksidan yang dikaitkan dengan perlindungan terhadap kondisi seperti penyakit jantung dan kanker. Menjadi pembangkit tenaga antioksidan menunjukkan bahwa paprika menawarkan kapasitas anti-inflamasi yang kuat dan cenderung menurunkan risiko penyakit kronis. Namun, penelitian berskala besar yang secara khusus mengamati konsumsi paprika terhadap kejadian penyakit kronis itu masih kurang.
4. Menunda hilangnya ingatan terkait usia
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi paprika mungkin efektif dalam mencegah kehilangan ingatan pada penderita Alzheimer. Senyawa dalam paprika matang tampaknya menghambat enzim yang melepaskan protein amiloid, protein yang bertanggung jawab dan berkontribusi terhadap risiko Alzheimer. m
5. Mempunyai efek menurunkan gula darah
Penelitian pada hewan menunjukkan paprika membantu pengelolaan gula darah. Namun, penelitian perlu dilakukan meskipun semakin banyak bukti yang mendukung polifenol memiliki pengaruh menguntungkan pada gula darah dan tampaknya membantu mengurangi risiko diabetes. (Salma Permata Dewi)