Bisnis.com, JAKARTA — Salah satu penyakit degeneratif yang sering dialami lansia adalah katarak. Penyakit ini menyebabkan penderitanya sulit melakukan aktivitas sehari-hari karena penglihatan yang terganggu.
Katarak menyebabkan penglihatan menjadi buram seperti berkabut dan hal ini tidak dapat disembuhkan hanya dengan obat-obatan. Satu-satu cara pengobatannya adalah dengan melakukan operasi untuk mengembalikan penglihatan.
Dokter spesialis mata akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kondisi mata pasien sebelum memutuskan operasi katarak kepada pasien.
Kapan waktu yang tepat mata katarak harus dioperasi?
Dokter spesialis mata Klinik Mata Nusantara (KMN) Dr. Maria Magdalena Purba, SpM menyebutkan katarak pada tahap awal ditandai dengan lensa mata yang keruh sehingga membuat penglihatan mulai buram.
"Biasanya, pada tahap ini mata katarak masih bisa ditangani dengan penggunaan kacamata yang sesuai," jelasnya, dikutip Jumat (8/9/2023).
Namun, seiring waktu kekeruhan pada mata akan terus bertambah dan meluas hingga mengenai seluruh bagian lensa mata. Pada kondisi ini, penderita akan semakin kesulitan melihat.
Umumnya pasien akan mengalami ukuran kacamata yang berubah-ubah dan bahkan tajam penglihatan tidak bisa lagi dikoreksi dengan kacamata. Pada kondisi inilah dokter akan memutuskan untuk operasi katarak.
Operasi katarak disarankan untuk dilakukan sesegera mungkin untuk memperbaiki penglihatan. Namun, keputusan untuk melakukan operasi katarak didasari pertimbangan medis oleh dokter dan juga kebutuhan pasien.
Berikut ini beberapa kondisi yang menjadikan alasan mengapa seseorang disarankan untuk segera menjalani operasi katarak:
- Derajat/tingkat kekeruhan pada lensa semakin berat sehingga sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup menurun
- Dokter kesulitan memeriksa retina di bagian belakang mata untuk melakukan diagnosa kelainan di retina dan untuk penanganan gangguan di retina
- Apabila timbul komplikasi lain di mata akibat dari katarak yang sudah sangat keruh, sehingga bisa meningkatkan tekanan pada bola mata.
"Pasien katarak diharapkan tidak perlu takut atau khawatir untuk menjalani operasi katarak. National Eye Institute di Maryland, USA menyebutkan bahwa 9 dari 10 orang justru mendapatkan fungsi penglihatan yang lebih baik pasca operasi katarak," ungkap Dr. Maria.
Terlebih, semakin lama menunda operasi, semakin kecil kemungkinannya penglihatan bisa kembali normal.
Prosedur Operasi Katarak
Operasi katarak termasuk tindakan bedah mata yang cukup banyak dilakukan di seluruh dunia. Tindakan bedah umumnya berlangsung cepat, hanya memakan waktu sekitar 20 menit dan tidak menimbulkan rasa nyeri selama operasi.
Sebelum operasi, dokter spesialis mata akan melakukan beberapa evaluasi dan pemeriksaan pada mata pasien. Pasien juga akan diminta menjalani serangkaian pemeriksaan lengkap.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter spesialis mata akan mendiskusikan metode operasi katarak yang sesuai dengan kondisi katarak pasien sehingga diharapkan operasi dapat memberikan hasil terbaik.
Selanjutnya, di ruang operasi, pasien akan diteteskan obat tetes mata dengan tujuan melebarkan pupil pasien. Selain itu, pasien juga diberikan tetes mata anestesi topikal ataupun dilakukan bius lokal pada mata untuk menghilangkan rasa sakit di area mata yang akan dioperasi sehingga pasien merasa nyaman dan mata tidak nyeri selama operasi.
Adapun, nantinya pasien akan tetap dalam kondisi sadar selama operasi berlangsung, namun mati rasa di bagian mata.
Operasi katarak adalah tindakan bedah mata untuk mengangkat lensa mata yang keruh, kemudian menggantinya dengan lensa tanam intraokular.
Perawatan Pasca Operasi Katarak
Pasien yang telah menjalani operasi katarak umumnya akan diperbolehkan pulang di hari yang sama pasca operasi.
Selama beberapa hari pasca-operasi dokter juga akan meminta pasien untuk memakai penutup saat tidur dan kacamata hitam atau kacamata pelindung saat beraktivitas untuk menghindarkan pasien dari mengucek mata secara tidak sengaja dan menghindari dari debu saat aktivitas di luar ruangan.
Selain itu, pada saat pulang ke rumah, pasien akan diresepkan obat tetes mata guna mencegah infeksi, mengurangi peradangan, sekaligus mengontrol tekanan pada mata.