Bisnis.com, JAKARTA - Ketika teknologi digital menjadi bagian yang tak tergantikan dalam hidup kita, paparan terhadap perangkat seperti ponsel pintar, komputer, tablet, tak bisa lagi dihindari.
Dampak teknologi juga bisa pada masalah fisik Anda akibat penggunaan perangkat yang berlebihan.
Salah satu masalah umum di kalangan anak muda India adalah nyeri pergelangan tangan, yang sering kali disebabkan karena terus-menerus menggulir ponsel.
Gautam Tawari, Ahli Bedah Lutut, Bahu, Siku dan Tangan, Rumah Sakit Nanavati Max Super Speciality mengatakan, pergelangan tangan terdiri dari delapan tulang kecil, yang disebut tulang karpal, dihubungkan oleh ligamen.
Gerakan yang terus-menerus dan berulang-ulang, seperti menggulir ponsel, dapat membuat ligamen ini tegang, sehingga menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Ketika pergelangan tangan mengalami tekanan terus-menerus, kondisi seperti Repetitive Strain Injury (RSI) atau Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dapat terjadi.
Kedua kondisi tersebut disebabkan oleh gerakan berulang yang berkepanjangan, dengan CTS secara khusus melibatkan tekanan pada saraf median yang melewati terowongan karpal di pergelangan tangan.”
Berbagai penelitian menunjukkan korelasi langsung antara penggunaan ponsel dalam waktu lama dan nyeri pergelangan tangan. Penggunaan ponsel pintar yang berlebihan kini dikaitkan dengan nyeri tangan, berkurangnya kekuatan genggaman, dan rasa tidak nyaman pada ibu jari. Seringnya fleksi dan ekstensi pergelangan tangan saat menggulir diidentifikasi sebagai faktor penyebabnya.
Gejala pergelangan tangan sakit akibat penggunaan smartphone berlebihan
Mengidentifikasi tanda-tanda awal nyeri pergelangan tangan terkait penggunaan ponsel berlebihan dapat membantu intervensi tepat waktu.
Gejala sering kali dimulai dengan rasa nyeri tumpul di pergelangan tangan, kemudian berkembang menjadi nyeri tajam saat melakukan gerakan tertentu.
Beberapa orang mungkin juga mengalami kesemutan atau mati rasa pada jari, terutama pada ibu jari, telunjuk, dan jari tengah, yang menandakan Carpal Tunnel Syndrome.
Gejala lainnya antara lain pergelangan tangan terasa kaku saat bangun tidur, kekuatan genggaman menurun, dan sensasi hangat atau bengkak di area pergelangan tangan.
Penting untuk mengidentifikasi gejala-gejala ini tepat waktu dan berkonsultasi dengan ahli ortopedi, yang berspesialisasi dalam kondisi pergelangan tangan. Mengabaikan tanda-tanda ini dapat menyebabkan kondisi kronis yang mungkin memerlukan perawatan atau pembedahan invasif.
Pencegahan
Menghindari risiko timbulnya nyeri pergelangan tangan adalah mungkin, tetapi melibatkan banyak perubahan dalam praktik sehari-hari, gaya hidup, dan ergonomi Anda.
1. Istirahat teratur: Pastikan Anda beristirahat sejenak setiap 20-30 menit dari aktivitas telepon untuk merilekskan pergelangan tangan.
2. Teknik memegang yang benar: Pegang ponsel dengan kedua tangan untuk mendistribusikan stres dan meminimalkan fleksi pergelangan tangan.
3. Latihan pergelangan tangan: Latihan sederhana seperti memutar dan meregangkan pergelangan tangan dapat membantu memperkuat pergelangan tangan dan mencegah cedera.
Risiko Sindrom Carpal Tunnel
Jika teknik ini tidak berhasil, atau seseorang mengalami Sindrom Carpal Tunnel meskipun telah melakukan tindakan pencegahan, maka seseorang harus berkonsultasi dengan spesialis pergelangan tangan atau ahli bedah tangan.
Teknik tingkat lanjut seperti Endoscopic Carpal Tunnel Release, dapat mengatasi masalah saraf yang mengalami kompresi dan kerusakan permanen pada saraf, dengan prosedur tanpa jahitan, dengan bekas luka yang lebih kecil dari 1 cm.
Dengan menyadari potensi risiko dan mengambil tindakan pencegahan, individu dapat menikmati teknologi sambil meminimalkan dampak buruknya pada pergelangan tangan mereka.