Ilustrasi rencana diet untuk menurunkan berat badan/ Freepik
Health

Ini Bahaya Penggunaan Obat Diet dan Pelangsing

Redaksi
Jumat, 6 Oktober 2023 - 13:33
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Obat-obatan pelangsing dapat membantu menurunkan berat badan, tetapi obat-obatan tersebut secara perlahan juga menghancurkan tubuh hingga berisiko pada keberlangsungan hidup.

Obat-obatan pelangsing mengandung variasi bahan kimia dari zat terlarang atau berbahaya dan dosisnya jauh di atas batas yang dianggap aman. Tidak seperti mengonsumsi obat-obatan biasa yang memiliki jumlah pil sama banyak, kualitas produksi suplemen ini cenderung memiliki jumlah yang berbeda sehingga orang mengkonsumsinya dalam dosis yang berbeda. 

Sementara itu, dikutip Time (7/9/2023) lonjakan permintaan terhadap obat-obatan diabetes yang kini populer karena produk sampingannya yakni penurunan berat badan. Meskipun efektif dalam membantu penderita diabetes menurunkan sekitar 15% berat badannya, obat diet juga dikaitkan dengan beberapa risiko efek samping gastrointestinal, termasuk peradangan pada pankreas dan gangguan pada sistem pencernaan sehingga tidak disarankan pada orang tanpa diabetes.

Obat-obatan tersebut termasuk dalam kelas yang disebut agonis GLP-1 dan termasuk semaglutide, bahan utama dalam Ozempic, Wegovy dan Rybelsus; tirzepatide yang juga ditemukan pada obat-obatan pelangsing yang dijual bebas.

Obat pelangsing risikonya sering kali lebih besar daripada manfaatnya. Selain berisiko pada kematian, berikut enam hal yang harus diperhatikan.

1. Dapat Merusak Jantung 

Banyak obat penurun berat badan bekerja dengan mempercepat metabolisme tubuh dan detak jantung untuk meningkatkan jumlah energi yang dibakar.

Karena obat-obatan tersebut secara artifisial meningkatkan detak jantung, obat-obatan ini dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur (aritmia) dan kerusakan atau malfungsi pada katup jantung.

Risiko tertinggi, dapat menyebabkan serangan jantung atau penyakit kardiovaskular di kemudian hari.


2. Meningkatkan Risiko Stroke

Secara umum, banyak zat yang ditemukan dalam suplemen penurun berat badan ini merupakan stimulan, sehingga bekerja dengan menstimulasi jantung untuk memompa lebih cepat. Risiko dari rangsangan semacam ini adalah peningkatan tekanan darah yang dapat menyebabkan stroke atau pendarahan di otak.

3. Penurunan Fungsi Hati

Hati membantu tubuh memproses nutrisi dalam makanan, membuang zat beracun dari sistem dan berperan dalam menstabilkan gula darah tetapi mengonsumsi suplemen pelangsing dapat membahayakan fungsi tersebut.

Sebuah studi tahun 2011 dari Mount Sinai Medical Center di New York menemukan suplemen makanan pembakar lemak sebuah kategori yang mencakup beberapa bahan herbal dan berasal dari pohon dapat menyebabkan keracunan dan kegagalan hati akut.

Penelitian juga mengaitkan beberapa obat penurun berat badan dengan hepatitis, suatu bentuk peradangan hati yang dapat menyebabkan kerusakan permanen atau jaringan parut.

4. Kulit Menjadi Gatal dan Merah 

Senyawa penurun berat badan yang disebut 2,4-Dinitrophenol (DNP) dilarang di suplemen penurun berat badan di AS dan Eropa, tetapi bahan kimia berbahaya ini masih digunakan dalam suplemen penurun berat badan yang dijual secara online, menurut sebuah studi tahun 2011 di Journal Toksikologi Medis .

Hal ini menyebabkan kerusakan karena meningkatkan detak jantung dan metabolisme  berlebihan. Namun, penelitian menemukan bahwa efek samping paling umum dari overdosis DNP adalah kulit gatal dan meradang akibat reaksi alergi. Menguningnya kulit juga mungkin terjadi karena kerusakan hati.

5. Menurunnya Kualitas Penglihatan 

Sebuah studi menemukan bukti bahwa DNP dapat menyebabkan katarak dan masalah penglihatan terkait.

Katarak atau ketidaksempurnaan keruh pada lensa mata dapat berkembang dengan cepat setelah penggunaan DNP karena perubahan kesehatan dan produksi sel darah. Hal ini dapat menyebabkan penurunan penglihatan secara permanen, serta masalah persepsi terang-gelap.

6. Pusing dan Telinga Terus Berdering 

Bahan suplemen pelangsing yang berbahaya harus selalu dihindari, mengutip penelitian yang menghubungkan ekstrak tersebut dengan pusing, telinga berdenging, penyerapan zat besi yang buruk, peningkatan tekanan darah dan kerusakan hati. 

Lembar fakta konsumen yang baru saja diterbitkan dari National Institutes of Health juga menghubungkan banyak efek samping tersebut dengan ekstrak teh hijau. (Maria Elfika Simplisia)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro