Ilustrasi hipertensi/istimewa
Health

Studi Terbaru Temukan Sulit Tidur Berisiko Meningkatkan Hipertensi pada Wanita

Mutiara Nabila
Senin, 9 Oktober 2023 - 20:52
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Kasus tekanan darah tinggi atau hipertensi di Indonesia sangat banyak, dan banyak pula yang tidak dilaporkan dan tidak terlacak.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa kasus hipertensi di Indonesia bahkan sampai disebut silent killer atau pembunuh dalam diam karena karena tingginya kasus dan meminta masyarakat untuk rutin cek tekanan darah

Menkes Budi menyebutkan bahwa 1 dari 3 orang Indonesia mengidap hipertensi. Angka tersebut bahkan terus meningkat setiap tahunnya. 

Padahal hipertensi sendiri meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan penyakit lainnya yang menyebabkan kematian dan pembiayaan kesehatan yang sangat besar.

Melansir Medical News Today, sebuah studi baru dari Brigham and Women’s Hospital di Boston, Massachusetts, menemukan adanya hubungan antara kurang tidur dan hipertensi terutama pada wanita.

Para penulis penelitian merekomendasikan agar wanita yang kurang tidur menjalani pemeriksaan tekanan darah tinggi dan jika mereka mengalami masalah sulit untuk dan mencari cara untuk mengatasi masalah tidur tersebut.

Masalah tidur meningkatkan risiko hipertensi

Para peneliti dalam penelitian ini melacak kesehatan 66.122 wanita yang terdaftar dalam Nurses’ Health Study 2 (NHS2) dengan usia partisipan berkisar antara 25 hingga 42 tahun. Semuanya tidak menderita hipertensi saat pendaftaran pada tahun 2001. 

Setelah para peneliti memantau status kesehatan partisipan selama 16 tahun, dan menilai tekanan darah mereka setiap dua tahun. Selama masa tindak lanjut, mereka mengamati ada 25.987 kasus hipertensi baru.

Para peneliti kemudian memperhitungkan faktor risiko gaya hidup dan demografi dan menemukan bahwa risiko hipertensi pada wanita dikaitkan dengan kurang tidur dan kesulitan tidur.

Dalam penemuan tersebut disimpulkan bahwa wanita yang tidur sama atau kurang dari lima jam setiap hari memiliki kemungkinan 10 persen lebih besar terkena hipertensi. Sedangkan wanita yang tidur enam jam memiliki kemungkinan 7 persen lebih besar terkena hipertensi.

Selain itu, tidak ada peningkatan risiko hipertensi pada perempuan yang tidur lebih dari delapan jam, dan tidak ada risiko lebih besar pada perempuan yang bekerja shift malam atau memiliki waktu produktif di malam hari.

Adapun, wanita yang melaporkan kadang-kadang atau biasanya mengalami kesulitan tidur, masing-masing 14 persen dan 28 persen lebih mungkin menderita hipertensi, dibandingkan dengan mereka yang jarang mengalami masalah tidur.

Gejala Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi umumnya disertai oleh gejala atau keluhan tertentu, di antaranya:

1. Sakit kepala dan pusing

2. Rasa nyeri di dada

3. Gelisah

4. Penglihatan kabur

5. Mudah lelah

6. Jantung berdebar

Lantas apa hubungannya kurang tidur dengan hipertensi?

Meskipun, penelitian ini tidak menetapkan secara jelas hubungan sebab akibat antara kurang tidur dan hipertensi, Shahab Haghayegh, sebagai penulis utama studi tersebut menjelaskan kemungkinan yang menyebabkan kurang tidur dapat meningkatkan hipertensi. 

Menurutnya, kesulitan tidur dapat menyebabkan serangkaian kejadian yang dapat meningkatkan retensi natrium, kekakuan arteri, dan curah jantung, yang berpotensi menyebabkan hipertensi. 

Selain itu, gangguan pada siklus tidur dan bangun juga dapat mempengaruhi aktivitas penyempitan atau relaksasi pembuluh darah dan fungsi sel yang mengatur tonus pembuluh darah.

“Namun, saya harus menekankan bahwa ini murni masih hipotesis, dan memerlukan penyelidikan lebih lanjut dalam penelitian di masa depan,” kata Haghayegh.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro