Bisnis.com, JAKARTA - Olahraga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan mental, tetapi studi terbaru menemukan pengaruh positif bergabung dengan kelompok berolahraga terhadap pencapaian tujuan.
National Institutes of Health meninjau berbagai studi yang menghubungkan manfaat dukungan sosial dengan kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik.
Hampir semua jenis olahraga punya manfaat untuk kesehatan, termasuk olahraga mendaki di alam terbuka.
Buat Anda yang hobi mendaki di alam terbuka, ternyata ada banyak manfaat dari kegiatan favorit Anda tersebut lho.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada manfaat nyata dari beraktivitas di luar ruangan dalam mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Mendaki gunung adalah cara yang baik untuk mendapatkan udara segar, terutama jika Anda tinggal di daerah perkotaan.
Dalam sebuah studi lain, peneliti Stanford menemukan bahwa subjek yang berjalan di alam selama 90 menit mengalami peningkatan aktivitas di korteks prefrontal subgenual, area otak yang terkait dengan depresi dan kecemasan saat dinonaktifkan. Temuan ini menunjukkan bahwa mendaki di alam berdampak positif pada mood.
Chairman, Herbalife Nutrition Institute, David Heber mengatakan memutuskan hubungan dengan teknologi dan terhubung kembali dengan alam memberikan otak kita waktu istirahat yang sangat dibutuhkan.
“Mendaki alam secara teratur memperkuat jantung, paru-paru, dan otot kita, serta pikiran kita. Dan pergi bersama teman juga dapat memberikan manfaat kesehatan. Jadi, saat Anda mencapai puncak bukit di akhir jalan berdebu, berhentilah sejenak untuk mengagumi pemandangan dan hargai semua yang Anda lakukan untuk kesehatan dan kebahagiaan Anda,” ujar Herber.
Berikut adalah 4 manfaat mengapa mendaki di alam terbuka baik untuk kesehatan Anda
1. Meningkatkan Kepadatan Tulang
Mendaki adalah jenis latihan yang membebani berat badan, yang berarti tulang dan otot Anda bekerja lebih keras melawan gravitasi. Ini membantu tubuh Anda membangun atau mempertahankan kepadatan tulang, yang sangat penting saat kita menua.
Studi menunjukkan bahwa kepadatan tulang menurun sekitar satu persen setiap tahun setelah usia 40 tahun. Beraktivitas di luar ruangan untuk mendaki dapat berdampak positif dalam membantu memperlambat penurunan ini. CDC juga merekomendasikan 30 menit latihan fisik seperti berjalan cepat, 5 hari seminggu.
Sebagai bonus tambahan, mendaki di alam terbuka memberi Anda dosis Vitamin D dari paparan sinar matahari. Vitamin D penting untuk penyerapan kalsium, yang kita butuhkan untuk kesehatan tulang.
2. Meningkatkan Kualitas Tidur
Mendaki jarak jauh di alam tidak hanya dapat menginspirasi tidur pemulihan setelah mendaki, tetapi penelitian terbaru menyarankan bahwa ini juga dapat meningkatkan kualitas tidur secara keseluruhan.
Dalam sebuah studi tahun 2017 yang dipublikasikan dalam Current Biology, peneliti Kenneth Wright dari University of Colorado Boulder mengukur siklus tidur subjek sebelum dan selama perjalanan berkemah akhir pekan.
Selama perjalanan, ketika subjek hanya terpapar cahaya alami (tanpa elektronik), kadar melatonin mereka meningkat, dan jam biologis internal mereka bergeser lebih awal. Studi ini menunjukkan bahwa berada di alam membantu kita beralih ke siklus tidur alami.
3. Meningkatkan Kebahagiaan
Olahraga fisik merangsang pelepasan endorfin, zat kimia dalam otak yang memicu perasaan positif. Mendaki, bagaimanapun, dapat meningkatkan mood kita bahkan lebih daripada berjalan biasa di lingkungan sekitar.
Peneliti dari Stanford University, Gregory Bratman, memberikan 60 orang pilihan antara berjalan 50 menit di hutan atau berjalan di jalan beraspal. Hasil menunjukkan bahwa mereka yang berjalan di alam mengalami lebih sedikit kecemasan dan pemikiran berlebihan, serta lebih banyak emosi positif dibandingkan dengan mereka yang berjalan di lingkungan perkotaan.
Ingin sedikit kebahagiaan ekstra? Mendakilah bersama seorang atau dua orang teman. Interaksi sosial, terutama dengan orang-orang yang memiliki ikatan kuat, adalah unsur penting bagi kebahagiaan dan kesejahteraan.
4. Melawan Depresi
Vitamin D dari alam terbuka yang cerah yang sangat penting untuk kesehatan tulang juga melawan depresi. Menurut tinjauan kritis dari 61 studi, terdapat korelasi antara depresi dan kekurangan vitamin D. Mereka yang memiliki kadar vitamin D terendah memiliki risiko depresi yang lebih tinggi, dan mereka yang depresi memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah.
Gejala kekurangan vitamin D meliputi:
• Kelelahan
• Sakit sering
• Penyembuhan luka yang lambat pada tulang dan/atau nyeri otot
• Depresi
Seseorang yang mengalami perbaikan substansial dalam gejala depresi setelah menerima perawatan kekurangan vitamin D.