Bisnis.com, JAKARTA – Sianida merupakan senyawa kimia yang banyak dimanfaatkan untuk membasmi hama dan serangga. Senyawa kimia ini juga banyak digunakan dalam berbagai industri, seperti kertas, tekstil, plastik, dan pertambangan.
Selain itu, sianida juga terkandung dalam asap rokok, atau asap hasil pembakaran plastik. Sianida dalam bentuk gas ini umumnya tidak berwarna, tetapi memiliki bau yang khas seperti bau almond.
Di balik manfaatnya, sianida juga dapat menjadi racun yang berakibat gangguan kekurangan oksigen pada sel. Keracunan sianida bisa terjadi saat seseorang terpapar sianida, baik melalui kontak dengan kulit, menghirup, maupun menelan sianida. Dosis fatal garam sianida diperkirakan 200-300 mg untuk dewasa.
Melansir laman CDC, Minggu (15/10/2023), berikut adalah fakta-fakta tentang sianida:
- Sianida dilepaskan dari bahan alami pada beberapa makanan dan tanaman tertentu, termasuk biji dari beberapa buah yang populer
- Sianida adalah bahan kimia yang dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap oksigen dan berpotensi mematikan
- Di bidang manufaktur, sianida digunakan untuk membuat kertas, tekstil, dan plastic
- Sianida berfungsi sebagai insektisida dan mitisida untuk hasil panen bahan yang tidak disimpan
- Sianida digunakan sebagai pembersih logam, industri pewarna, nylon, pengkelat, dan bahan untuk rodentisida
- Sianida digunakan digunakan untuk pewarna, pembersih optik, pertanian, dan obat-obatan dalam takaran yang tepat
- Sianida berfungsi sebagai racun dosis tunggal untuk melindungi pastures dan hutan dari serangan anjing hutan
- Gas sianida digunakan untuk membasmi hama dan kutu di kapal dan bangunan
- Sianida dapat berupa gas atau cairan yang tidak berwarna, seperti hidrogen sianida (HCN) atau sianogen klorida (CNCl)
- Sianida juga dapat berbentuk kristal (padat) seperti natrium sianida (NaCN) atau kalium sianida (KCN)
- Sianida terkadang digambarkan memiliki bau "almond pahit", tetapi tidak selalu mengeluarkan bau, dan tidak semua orang dapat mendeteksi bau ini
- Gas sianida paling berbahaya di tempat-tempat tertutup di mana gas akan terperangkap
- Gas sianida dapat menyebar dengan cepat di ruang terbuka tergantung pada cuaca, sehingga tidak terlalu berbahaya di luar ruangan
Bagaimana orang bisa terpapar sianida?
Berikut adalah beberapa hal yang memungkinkan orang dapat terpapar atau keracunan sianida:
- Setelah sianida dilepaskan ke udara, orang dapat terpapar melalui kontak kulit atau kontak mata, atau menghirup gas sianida. Menghirup gas sianida menyebabkan gejala yang paling cepat muncul, tetapi menelan sianida padat atau cair juga dapat menjadi racun
- Setelah sianida dilepaskan ke dalam air, orang dapat terpapar dengan menyentuh atau meminum air
- Sianida padat yang dilepaskan ke dalam air juga dapat menghasilkan gas hidrogen sianida (HCN atau AC) yang dapat menyebabkan kemungkinan terhirup (menghirup) gas tersebut
- Makan, minum, atau menyentuh makanan atau minuman yang terkontaminasi sianida dapat membuat orang terpapar sianida. Kontaminasi pada makanan atau minuman lebih mungkin terjadi pada bentuk padat
Gejala keracunan sianida
Gejala keracunan sianida dapat berkembang dengan sangat cepat ketika terpapar sianida dalam jumlah besar. Berikut adalah beberapa gejala yang terjadi jika terpapar sianida dalam jumlah besar:
- Kesulitan bernapas
- Kejang-kejang
- Tekanan darah rendah atau tinggi
- Perubahan warna kulit menjadi kemerahan
- Hilang kesadaran
- Berhenti bernapas
- Denyut jantung melambat atau berhenti
Selain itu, jika terpapar sianida dalam dosis kecil, tubuh akan memiliki gejala seperti, nyeri dada, dada terasa sesak, kebingungan, pusing, sakit mata atau mata berair, kesulitan bernapas, sakit kepala, mual, denyut jantung cepat atau lambat, pernapasan cepat atau lambat, dan sesak napas. (Kresensia Kinanti)
