Bisnis.com, JAKARTA - Memastikan keselamatan pasien dalam praktik fasilitas layanan kesehatan sangat diperlukan, selain meningkatkan kualitas hidup pasien, juga mengurangi kerugian-kerugian yang dialami baik pasien dan fasilitas kesehatan.
Menurut World Health Organization (WHO), umumnya terdapat sembilan situasi keselamatan pasien yang kerap terjadi, yaitu kesalahan pengobatan, infeksi pada perawatan kesehatan, prosedur perawatan bedah yang tidak aman, praktik penyuntikan yang tidak aman, kesalahan diagnostik, praktik transfusi yang tidak aman, kesalahan radiasi, sepsis, maupun tromboemboli vena (pembekuan darah).
Insiden keselamatan pasien yang terjadi di Indonesia sendiri, berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bahwa terdapat 7.465 kasus yang terjadi pada 2019, yang terdiri dari 171 kematian, 80 cedera berat, 372 cedera sedang, 1.183 cedera ringan, dan 5.659 tidak ada cedera.
Sebagai bentuk komitmen untuk keselamatan pasien dalam pelayanan kesehatan, Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) bekerja sama dengan PT Kalventis Sinergi Farma (Kalventis) mendukung upaya peningkatan keselamatan pasien di seluruh rumah sakit swasta di Indonesia.
Ketua Umum ARSSI (Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia) drg. Iing Ichsan Hanafi mengatakan bahwa kolaborasi tersebut diharapkan bisa membawa perubahan positif dalam pengembangan sistem pelayanan kesehatan yang lebih aman bagi pasien.
Salah satu langkah kolaborasi ini adalah dengan menggelar “Hospital Summit 2023” yang diadakan pada 25 Oktober 2023 serta diikuti para praktisi farmasi klinis, manajemen rumah sakit, dan tenaga kesehatan profesional.
Beberapa hal yang menjadi pembahasan antara lain pentingnya peran farmasi klinis dalam memastikan keselamatan pasien di RS terkait cara penggunaan obat dan interaksinya, peran manajemen RS dalam memastikan pengadaan dan penyimpanan obat serta vaksin yang aman di RS, dan best practice sharing session program keselamatan pasien yang telah dilakukan di rumah sakit.
Iing menambahkan, bahwa ARSSI berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, dengan mengedepankan prinsip-prinsip kemanusiaan, profesionalisme, dan kualitas dalam setiap tindakan yang dilakukan.
"Kami mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman demi meningkatkan mutu layanan kesehatan. Kami berharap sinergi ARSSI dengan Kalventis akan membawa dampak yang besar bagi pasien, anggota kami, serta para tenaga kesehatan profesional," jelasnya, mengutip keterangan resmi, Kamis (26/10/2023).
Upaya peningkatan mutu layanan kesehatan tentunya dapat meningkatkan hasil perawatan yang aman bagi pasien, menghasilkan penghematan finansial yang signifikan, dan mengurangi beban kerugian.
Melalui teknologi, prosedur, dan budaya kerja yang inovatif, rumah sakit dapat memastikan bahwa setiap pasien menerima perawatan yang aman, efektif, dan berkualitas tinggi. Utamanya, memahami penyebab utama kesalahan dalam perawatan medis dan pencegahannya.
Oleh karena itu, diperlukan juga edukasi farmakovigilans secara keberlanjutan guna meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya mutu layanan kesehatan.
dr. Mary Josephine, Medical and Pharmacovigilance Head Kalventis menambahkan, keselamatan pasien adalah landasan utama bagi Kalventis dalam menjalankan peran di industri farmasi.
"Selain menyediakan obat dan vaksin, kami juga memastikan keamanan dan efektivitas produk bagi pasien yang menggunakan produk kami melalui aktivitas farmakovigilans," terang dr. Mary.
Tujuannya, agar setiap tenaga kesehatan profesional dapat memahami informasi obat maupun vaksin dan mampu menjelaskan dengan tepat terkait manfaat serta risiko yang ada kepada pasien.
Selain itu, Kalventis juga melakukan aktivitas beyond-routine farmakovigilans untuk meningkatkan keselamatan pasien, baik melalui edukasi kepada tenaga kesehatan profesional, kerja sama dengan rumah sakit, hingga bersinergi dengan asosiasi seperti ARSSI.