Bisnis.com, JAKARTA — Stroke merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan pengidapnya mengalami kelemahan otot hingga kesulitan untuk bicara.
Stroke adalah serangan otak yang terjadi ketika suplai darah ke otak terhambat (stroke iskemik) atau ketika terjadi kebocoran atau pecahnya pembuluh darah di otak (stroke hemoragik).
Siapapun bisa terserang stroke, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, namun ada beberapa orang yang memiliki risiko lebih besar dibandingkan yang lain. Stroke lebih sering terjadi pada usia lanjut sekitar dua pertiga stroke terjadi pada orang yang berusia di atas 65 tahun.
Stroke biasanya terjadi pada seseorang yang memiliki kondisi medis tertentu seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), kolesterol tinggi (hiperlipidemia), diabetes tipe 2, dan orang yang memiliki riwayat stroke, serangan jantung, atau irama jantung tidak teratur seperti fibrilasi atrium.
Saat seseorang terserang stroke, sebagian otak kehilangan suplai darah, sehingga area otak tersebut tidak mendapatkan oksigen. Tanpa oksigen, sel-sel otak yang terkena akan kekurangan oksigen dan berhenti bekerja dengan baik.
Jika sel-sel otak terlalu lama tanpa oksigen, mereka akan mati. Jika cukup banyak sel otak di suatu area yang mati, kerusakannya menjadi permanen, dan memungkinkan kehilangan kemampuan yang pernah dikontrol oleh area tersebut.
Untuk itu, sebelum kehilangan lebih banyak sel maka perlu mengetahui tanda peringatan stroke seperti:
1. Wajah Melemah
Jika kamu merasakan wajah terkulai atau mati rasa pada salah satu sisi wajah, itu bisa menjadi tanda stroke. Kamu harus segera ke rumah sakit sebelum berakibat fatal jika dibiarkan.
2. Kelemahan lengan
Jika seseorang mengalami kelemahan, mati rasa pada lengan, atau salah satu lengannya terjatuh ke bawah saat mengangkat keduanya, ini bisa menjadi tanda peringatan.
Ini merupakan awal dari pertanda stroke sehingga harus segera ke rumah sakit untuk ditangani.
3. Kesulitan Berbicara
Kesulitan berbicara atau bicara cadel bisa menjadi tanda stroke. Stroke terjadi ketika otak kehilangan oksigen sehingga beberapa sel mati. Sel yang mati tersebut menghilangkan fungsi tubuh seperti berbicara.
4. Penglihatan Memudar
Waspadai hilangnya penglihatan secara tiba-tiba pada salah satu atau kedua mata. Jika mengalami gejala ini secara tiba-tiba maka segera meminta bantuan orang untuk mengantarkan mu ke dokter atau rumah sakit.
5. Cepat Tanggap
Waktu sangat penting, jadi jangan menunggu untuk mendapatkan bantuan! Jika memungkinkan, lihat jam tangan dan ingat kapan gejalanya mulai. Memberi tahu penyedia layanan kesehatan kapan gejala mulai muncul dapat membantu penyedia layanan kesehatan mengetahui pilihan pengobatan yang terbaik untuk kamu.
Perlu diingat jika stroke bisa menyerang siapa saja tanpa pandang umur. Selain itu, stroke akan menyerang dengan cepat kepada seseorang yang memiliki pola hidup tidak sehat hingga pola makan.
Sebelum mengalami stroke yang merugikan berbagai hal termasuk orang sekitar maka mulailah untuk menerapkan pola hidup hingga pola makan sehat.
Mengutip medicaldaily.com berikut langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegah risiko terjadinya stroke seperti:
1. Pola Makan Sehat
Sudah diketahui bahwa tekanan darah tinggi dan kolesterol meningkatkan risiko stroke. Untuk mengelola tekanan darah tinggi, mengurangi asupan garam dapat membantu.
Memasukkan makanan yang rendah lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol serta tinggi serat dapat membantu mencegah kolesterol tinggi
2. Mengelola Berat Badan
Orang yang kelebihan berat badan berisiko tinggi terkena stroke. Bahkan bagi mereka yang mengalami obesitas, menurunkan berat badan sedikitnya 10 pon dapat mengurangi risiko stroke.
3. Berolahragalah Secara Teratur
Aktif secara fisik tidak hanya membantu mengurangi berat badan dan mengatur tekanan darah tetapi keduanya merupakan faktor dalam pencegahan stroke namun juga secara langsung dapat mengurangi risiko stroke.
Seseorang harus melakukan olahraga dengan intensitas sedang setidaknya lima hari seminggu untuk pengurangan risiko stroke yang optimal.
4. Berhenti Merokok
Merokok meningkatkan risiko penggumpalan darah yang menyebabkan stroke. Seiring dengan pola makan yang sehat dan olahraga, jika seseorang berhenti merokok, resiko terkena stroke pun berkurang.
5. Batasi Alkohol
Dianjurkan untuk membatasi alkohol tidak lebih dari dua gelas per hari untuk pria dan tidak lebih dari satu gelas per hari untuk wanita.
6. Mengelola Tekanan Darah dan Diabetes
Menjaga tekanan darah dan diabetes tetap terkendali melalui pengobatan dan perubahan gaya hidup dapat membantu mencegah stroke.
7. Mengatasi Masalah Jantung
Mengobati kondisi jantung seperti fibrilasi atrium, yang meningkatkan risiko stroke hingga hampir lima kali lipat.
Orang dengan detak jantung tidak teratur mungkin mengalami penggumpalan darah di jantung yang dapat berpindah ke otak, menyebabkan stroke. (Ernestina Jesica Toji)