Bisnis.com, JAKARTA – Stroke adalah kondisi ketika sel-sel otak dalam tubuh kekurangan oksigen dan nutrisi karena suplai darah ke otak terganggu.
Gangguan ini dapat terjadi karena pembuluh darah di otak pecah (stroke hemoragik) atau karena pembuluh darah tersumbat, biasanya oleh gumpalan darah (stroke iskemik).
Menurut Pusat Statistik Kesehatan Nasional, stroke adalah penyebab kematian nomor tiga bagi wanita dan penyebab kematian nomor lima bagi pria.
Wanita menderita sekitar 55.000 lebih banyak stroke setiap tahun dibandingkan pria. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Melansir beberapa sumber, Kamis (19/10/2023), ada beberapa alasan atau faktor mengapa risiko stroke lebih tinggi pada wanita daripada pria, yaitu:
1. Usia
Risiko stroke meningkat seiring bertambahnya usia. Secara statistik, wanita hidup lebih lama daripada pria.
2. Kehamilan
Tekanan darah tinggi selama kehamilan dapat menyebabkan stroke.
3. Perubahan pascamenopause
Risiko penyakit pembuluh darah meningkat seiring bertambahnya usia, dan kondisi tertentu yang muncul setelah menopause dapat meningkatkan risiko tersebut. Kondisi ini termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.
4. Preeclampsia/eclampsia
Kondisi ini dapat melipatgandakan risiko seorang wanita mengalami stroke selama bertahun-tahun setelah kehamilan.
5. Gangguan serebrovaskular
Wanita memiliki tingkat aneurisma dan perdarahan subaraknoid yang lebih tinggi, yaitu perdarahan di area antara otak dan jaringan tipis yang menutupinya. Ini merupakan faktor risiko tambahan untuk stroke.
6. Migrain dengan aura
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko stroke lebih dari dua kali lipat pada wanita.
7. Hipertensi
Tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor risiko stroke yang paling umum, dan paling dapat diobati.
8. Fibrilasi atrium
Wanita umumnya memiliki tingkat fibrilasi atrium (AFib, atau irama jantung yang tidak teratur) yang lebih tinggi daripada pria. AFib adalah faktor risiko utama untuk stroke embolik besar. Faktanya, memiliki AFib membuat seseorang berisiko lima kali lebih besar terkena stroke.
9. Obat-obatan hormonal
Bagi wanita yang sudah berisiko tinggi terkena stroke, mengonsumsi pil KB dapat meningkatkan risiko mereka, terutama jika mereka merokok.
Wanita juga harus memperhatikan faktor risiko stroke lainnya, khususnya yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular. Penting bagi semua orang untuk menjaga kesehatan jantung mereka, dan wanita harus memperhatikan hal ini untuk mengurangi risiko stroke.
Perbedaan gejala stroke pada wanita dan pria
Secara umum, pria dan wanita menghadapi gejala stroke yang sama, termasuk serangan mendadak, seperti:
- Kebingungan
- Kesulitan berjalan, menyeimbangkan diri, atau berbicara
- Mati rasa atau kelemahan
- Sakit kepala parah tanpa penyebab yang jelas
- Masalah penglihatan
Namun, wanita sering kali mengalami gejala stroke lainnya, seperti:
- Kesulitan bernapas
- Pingsan atau kehilangan kesadaran
- Merasa lemas di sekujur tubuh
- Halusinasi
- Cegukan
- Kejang
- Perubahan perilaku mendadak atau agitasi
- Muntah atau mual
Bagaimana mencegahnya?
Untuk mengurangi risiko terkena stroke, Anda bisa memulai hidup sehat dengan makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, rutin mengecek serta mengontrol tekanan darah dan kolesterol, berhenti merokok, dan menjaga berat badan yang sehat. (Kresensia Kinanti)