Bisnis.com, JAKARTA – Nama Wregas Bhanuteja semakin dikenal, setelah film Budi Pekerti yang disutradarai dan tulis oleh Wregas menjadi sorotan publik saat ini.
Film Budi Pekerti mendapat penghargaan pada Festival Film Internasional Tornato. Tentunya penghargaan tersebut tidak terlepas dari ide-ide kreatif yang dikemas oleh pria kelahiran 20 Oktober 1992 itu.
Film ini juga terpilih sebagai official selection di SXSW Sydney 2023 Screen Festival yang berlangsung pada 15-22 Oktober 2023 di Sydney, Australia serta terpilih menjadi film pembuka di Jakarta Film Week (JFW) 2023 pada 25-29 Oktober 2023.
Sutradara asal Yogyakarta tersebut merupakan lulusan Fakultas Film dan TV, Institut Kesenian Jakarta, jurusan penyutradaraan film.
Kesuksesan Wregas dalam dunia film dimulai dengan film-film pendek karyanya yang menolak banyak penghargaan. Wregas dikenal dengan sutradara yang selalu menghadirkan kekhasan tersendiri dari film-filmnya.
Selama studinya, Wregas menghasilkan beberapa film pendek, antara lain Senyawa (2012), yang diambil dari film seluloid 16 mm. Pada tahun 2013, dia pantas mengajukan diri untuk magang bersama Riri Riza, kemudian meminta portfolionya, dan ia lantas mengirimkan film-film pendeknya. Lalu, dia diterima magang sebagai asisten sutradara ketiga dalam film Sokola Rimba (2013).
Pada tahun 2014, Wregas lulus dari Institut Kesenian Jakarta dengan tugas akhir, sebuah film pendek berjudul Lemantun (2014) tentang lemari warisan neneknya. Lemantun meraih beberapa penghargaan film pendek terbaik, yaitu dalam Festival Film Pendek XXI 2015 dan Apresiasi Film Indonesia 2015.
Pada tahun 2016, Wregas Bhanuteja menjadi sutradara Indonesia pertama yang memenangkan penghargaan Cannes Film Festival, untuk film pendeknya berjudul Prenjak. Di tahun 2017 ia memenangi penghargaan BTS terbaik pada ajang Indonesian Box Office Movie Awards lewat film Ada Apa Dengan Cinta 2.
Film pendek dengan judul Tak Ada yang Gila di Kota Ini juga membawa Wregas meraih piala dengan kategori Film Pendek Terbaik di Festival Film Indonesia .
Wregas merupakan peraih Piala Citra 2021 untuk Sutradara Terbaik dan Penulis Skenario Asli Terbaik bersama Henricus Pria lewat film Penyalin Cahaya yang merupakan debutnya sebagai sutradara film panjang.
Wregas tercatat sebagai salah satu sutradara tanah air yang meraih penghargaan setiap tahun, pasalnya di tahun 2023 Wregas kembali meraih Piala Iqbal Rais sebagai penyutradaraan berbakat dengan karya film panjang perdana terpilih dan yang terbaru, Wregas menduduki nominasi penulis skenario terbaik dan sutradara terbaik lewat film Budi Pekerti. (Maria Elfika Simplisia)