3. Menampilkan Latar Era Penjajahan
Serial ini menggunakan dua latar belakang waktu, era 2001 dan 1960-an. Dalam latar belakang waktu 1960-an tersebut, Gadis Kretek menunjukkan adanya perbedaan gaya bahasa yang belum moderen, dan disajikan dengan visual yang seperti nyata.
Untuk pembuatan film ini, sang sutradara memiliki 100 set di 20 lokasi berbeda yang dibangun sendiri agar membawa suasana 1960-an lebih nyata.
4. Mengangkat Kisah Perjuangan Perempuan Masa Lalu
Perjuangan perempuan untuk mencapai hal yang mereka inginkan juga menjadi jalan cerita utama dalam Gadis Kretek.
Jeng Yah sebagai tokoh utama membawa kisah bagaimana dia sebagai perempuan bisa meracik rokok yang nikmat dan menjalankan usaha sendiri, sementar selalu dipandang sebelah mata dan diberi stereotip hanya bisa masak, macak, manak.
5. Tayang Perdana di Busan
Alih-alih tayang perdana di Indonesia, Gadis Kretek atau dalam bahasa Inggris "Cigarette Girl" tayang pertama kali jsutru di Busan International Film Festival 2023 di Korea Selatan.
6. Masuk dalam 10 Besar Penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa
Kisah yang dibawa dari novel terbitan 2012 itu pernah mendapatkan penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa pada 2012. Melalui penghargaan tersebut Gadis Kretek akhirnya masuk untuk diadaptasi dan dijadikan film serial.