Bisnis.com, JAKARTA - Wabah kutu busuk menjadi kekhawatiran warga Singapura bahkan Indonesia hingga dunia.
Dikutip CNA (17/11/2023) perusahaan pengendalian hama besar di Singapura melaporkan peningkatan jumlah kutu busuk dan memperkirakan akan ada lebih banyak lagi kutu busuk di masa depan.
Kutu busuk dapat menjadi masalah di rumah, kantor, hotel, motel, persewaan liburan, kamar asrama, bandara bioskop, dan angkutan umum.
Dampak Wabah Kutu Busuk
Dampak yang dirasakan dari serangan kutu busuk juga sangat berbahaya, baik dari gejala ringan hingga berat yang dapat mengancam jiwa manusia.
Adapun risiko kesehatan dari kutu busuk sebagai berikut:
1. Infeksi kulit
Gigitan kutu busuk dapat menimbulkan rasa gatal yang luar biasa. Ciri-ciri gigitan kutu busuk yang paling umum adalah berbentuk benjolan kecil berwarna merah di dalam suatu garis atau baris disertai rasa gatal pada permukaan kulit terbuka yang keracunan kutu busuk seperti leher, tangan, lengan dan kaki.
3. Reaksi alergi
Reaksi alergi terhadap gigitan kutu busuk merupakan salah satu risiko kesehatan yang lebih serius yang akan dialami oleh manusia. Bahkan pada beberapa kasus ditemukan apabila gigitan kutu kasur berpotensi menyebabkan reaksi alergi yang dapat mengancam jiwa.
Orang yang sensitif terhadap gigitan dan sengatan serangga dapat mengalami syok anafilaktik atau kondisi dimana manusia mengalami penurunan tekanan darah secara drastis sehingga aliran darah ke seluruh jaringan tubuh terhambat.
3. Kurang tidur
Gigitan kutu busuk dapat menyebabkan kesulitan untuk mendapatkan tidur yang berkualitas setiap malam.
Efek dari gigitan kutu busuk yang memberikan rasa gatal tanpa henti pada kulit, tentu membuat seseorang terjaga semalaman yang berakibat pada kelelahan secara fisik dan mental keesokan harinya.
4. Stres
Tinggal di rumah yang penuh dengan binatang kutu busuk tentu dapat sangat mengganggu sehingga memicu stres dan frustasi karena penyebarannya yang sulit dikendalikan.
Perlu diketahui apabila penyebab kutu busuk tersebar secara luas di rumah Anda umumnya terjadi karena kutu busuk yang terbawa selama perjalanan dari transportasi umum atau penginapan dan furnitur bekas yang di beli.