Bisnis.com, JAKARTA - Migrain merupakan kondisi yang sangat mengganggu aktivitas setiap orang. Sakit kepala yang satu ini dapat menyebabkan nyeri berdenyut parah atau sensasi berdenyut.
Biasanya tidak hanya pada satu sisi kepala, tetapi sakit ini bisa berpindah dari satu sisi kepala ke sisi lain, bisa di bagian depan kepala atau terasa seperti memengaruhi seluruh kepala.
Dilansir Web MD (18/11/2023) dokter belum mengetahui penyebab pasti dari sakit kepala migrain, meskipun tampaknya hal tersebut berkaitan dengan perubahan pada otak dan gen. Namun beberapa faktor seperti cahaya terang, atau perubahan cuaca juga bisa memicu migrain.
Menjaga kemungkinan terserang sakit kepala yang satu ini, ketahuilah fakta-fakta lebih lengkap dibawah ini :
1. Migrain Lebih Dari Sekedar Sakit Kepala
Orang yang menderita sakit migrain memiliki berbagai gejala, dengan tingkat keparahan secara keseluruhan. Hal ini menegaskan bahwa migrain bukan sekedar sakit kepala biasa melain dapat membahayakan tubuh.
2. Gejala migrain Berlangsung Berhari-hari
Migrain merupakan gangguan spektrum artinya dapat mengalami serangan ringan atau serangan brutal selama beberapa hari dan memperlukan pengobatan serius.
Tahap pertama serangan migrain, dapat berlangsung selama satu atau dua hari dan melibatkan sembelit, leher kaku, mengidam makanan, rasa haus dan perubahan suasana hati.
Periode sakit kepala berikutnya, yang mungkin didahului atau tidak didahului oleh gejala visual dan neurologis yang dikenal sebagai aura, dapat berlangsung antara 4 hingga 72 jam. Fase terakhir, postdrome, sering kali melibatkan kebingungan, kelemahan dan pusing yang dapat berlangsung selama 24 jam atau lebih.
3. Bagi Beberapa Orang, Gejala migrain Tidak Berakhir
Sebagian kecil penderita migrain mengalami bentuk kondisi yang kronis, bukan episodik. Hal ini berarti penderita mengalami sakit kepala selama 15 hari atau lebih per bulan selama lebih dari tiga bulan, dengan ciri-ciri migrain setidaknya terjadi pada delapan hari.
Gejala-gejala yang dirasakan akan tetap ada, bahkan ketika dia mengonsumsi obat-obatan pencegahan, dan gejala-gejala tersebut agak berkurang tetapi tidak terkontrol dengan baik.
4. Perawatan Migrain Tidak Sempurna
Pengobatan migrain sangat penting bagi jutaan orang. Namun konsumsi obat ini tidak bekerja secara konsisten pada semua orang.
Obat-obatan yang dijual bebas seperti ibuprofen dan asetaminofen juga bukan solusi yang tepat. Meskipun pengobatan tidak berhasil untuk semua orang, pengobatan ini dapat membantu.
5. Serangan Migrain Seringkali Tidak Dapat Dicegah
Banyak penderita migrain melihat gejalanya membaik ketika mengambil langkah untuk membuat hidup lebih teratur, konsisten dan dapat diprediksi seperti pola makan dan pola hidup sehat. Namun, hal ini belum sepenuhnya mengobati, karena gejala migrain akan terus datang.
6. Memicu Stres
Banyak penderita migrain mengalami keretakan dalam hubungan yang mungkin tidak akan pernah bisa disembuhkan, kata Jacobson. Hal ini menambah depresi dan kecemasan, karena kenyataannya migrain juga membuat seseorang susah mengontrol emosinya.