Jenis nyamuk Wolbachia/
Health

Kenali Dampak Wolbachia Terhadap Manusia dan Hewan

Redaksi
Senin, 27 November 2023 - 15:25
Bagikan

Bisnis.com, BANDUNG – Sebagai upaya penanggulangan dengue di Indonesia, teknologi Wolbachia diciptakan untuk mengendalikan virus dengue dengan menggunakan nyamuk aedes aegypti yang telah berbakteri Wolbachia.

Wolbachia adalah bakteri alami yang ditemukan di lebih dari 60% spesies serangga, termasuk kupu-kupu, lebah, capung, dan beberapa spesies nyamuk seperti Aedes albopictus dan Culex quinquefasciatus.

Organisme di lingkungan alam telah terus menerus terpapar Wolbachia selama jutaan tahun dan Wolbachia tidak bisa bertahan hidup di lingkungan di luar inang serangga.

Namun, apa dampak yang ditimbulkan dari Wolbachia?

Menurut National Environment Agency, tanpa disadari manusia dan hewan kerap terpapar Wolbachia. Hal ini terjadi ketika manusia atau hewan bersentuhan dengan serangga, mengonsumsi serangga, atau makan makanan seperti buah yang terpapar serangga.

Meskipun demikian, tidak ada laporan bahwa Wolbachia dapat menyebabkan bahaya bagi manusia atau hewan.

Wolbachia juga tidak dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk. Manusia dan hewan secara konstan terpapar gigitan nyamuk betina yang secara alami membawa Wolbachia, tetapi tidak ada laporan mengenai penularan Wolbachia melalui gigitan.

Efeknya sama dengan gigitan nyamuk pada umumnya, seperti gatal di area yang digigit, dan bintik atau kemerahan yang muncul saat digigit nyamuk tersebut.

Sebuah studi menemukan bahwa relawan manusia yang terpapar gigitan nyamuk Aedes aegypti betina pembawa Wolbachia (Wolbachia-Aedes) tidak menunjukkan respons kekebalan terhadap Wolbachia.

Wolbachia hanya dapat bertahan hidup di dalam sel serangga, dan tidak dapat bertahan hidup di lingkungan luar. Ketika serangga inang mati dan terurai, Wolbachia akan terurai secara alami bersama dengan tubuh serangga.

Sebuah studi juga menemukan bahwa Wolbachia tidak akan bertahan hidup setelah tertelan pemangsa nyamuk, seperti ikan, kadal, dan katak. Studi ini menemukan bahwa laba-laba yang memakan nyamuk pembawa Wolbachia tidak tertular Wolbachia. (Kresensia Kinanti)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro