Bisnis.com, JAKARTA - Sendi pada lutut dapat mengalami kerusakan akibat cedera atau peradangan. Hal ini bisa menghambat penderitanya untuk melakukan aktivitas yang mengandalkan lutut.
Untuk mengatasinya ada beberapa metode seperti menjalani operasi penggantian lutut atau knee replacement surgery yakni dengan penggantian lutut unicondylar (UKR) dan penggantian lutut total (TKR).
Prof. Dr. Azhar M. Merican dari ALTY Hospital Kuala Lumpur menjelaskan manfaat penggantian lutut sebagian atau unicondylar (UKR) dan penggantian lutut total (TKR). Prosedur ini bisa meningkatkan kualitas hidup khususnya bagi lansia yang sudah mengalami osteoarthritis.
Osteoarthritis adalah penyakit yang paling umum diidap oleh orang lanjut usia. Penyakit ini merupakan penyakit degeneratif yang mempengruhi jaringan sendi di mana pelindung ujung tulang atau cartilage (kartilago) sudah habis termakan waktu atau aus.
Penyakit ini, selain menurunkan kepadatan tulang rawan, juga mengubah bentuk tulang, hingga menyebabkan peradangan, rasa tidak nyaman saat berdiri lama, hingga rasa sakit tak tertahankan, lutut yang kaku, dan bahkan hingga kehilangan mobilitas.
Dr. Azhar mengatakan, beberapa faktor risiko yang menyebabkan osteoarthritis di antaranya faktor umur yang sudah lanjut, berat badan obesitas, perempuan, genetik, kelainan tulang, dan penyakit seperti diabetes.
Namun, dia menegaskan bahwa belum ada bukti bahwa osteoarthritis bisa menjangkiti anak muda. Apabila orang dengan usia di bawah 40 tahun mengalami nyeri lutut, Dr. Azhar menyebutkan bisa karena cidera otot atau otot yang lelah.
Untuk mengobati penyakit ini, ada beberapa cara mulai dari konsumsi obat penghilang rasa sakit dan anti-peradangan, hingga operasi lutut.
Operasi lutut sendiri dibagi menjadi dua, yaitu penggantian lutut sebagian atau unicondylar (UKR) dan penggantian lutut total (TKR).
UKR atau penggantian lutut sebagian dilakukan dengan prosedur mengganti sebagian lutut yang rusak. Hal ini bisa dilakukan ketika kerusakan pada lutut akibat osteoarthritis belum terlalu parah sehingga masih ada bagian yang bisa dipertahankan.
Untuk penggantian lutut sebagian prrosedur operasi juga hanya luka kecil, tidak banyak tulang asli yang dibuang, waktu pemulihan yang lebih sebentar, dan bisa terasa seperti lutut kembali normal.
"Kalau ULR masih ada saraf yang dipertahankan, sehingga otak akan mengira itu tetap lutut yg sama. Sementara kalau lutut TKR, semuanya diganti, maka otak akan menyadari lutut yg baru adalah benda asing," jelas Dr. Azhar.
Di sisi lain ada penggantian lutut total atau TKR. Prosedur ini dilakukan jika lutut sudah rusak total, kedua tulang sendi sudah saling bertemu dan mengikis, dan gejala nyeri sudah parah, hingga menyebabkan kaku, peradangan hingga pembengkakan.
Adapun, diagnosa tingkat keparahan pada lutut bisa dideteksi dengan cara melakukan X-ray.
"Prosedur ini kami sarankan kepada lansia yang mengalami osteoarthritis usia di atas 60 karena lebih aman dan nyaman. Sementara untuk usia 50-60 akan tergantung keparahan, usia, tingkat aktivitas pasiennya. Sedangkan kalau di bawah 40 tahun sangat dicegah untuk penggantian lutut," ujarnya.
TKR akan mengganti seluruh ujung tulang lutut menggunakan bahan logam campuran atau alloy yang kuat seperti aluminium, cobalt, nickel, dll. Bahan ini bisa bertahan di dalam tubuh hingga 15-20 tahun.
Adapun, dengan prosedur TKR, Dr. Azhar mengatakan penderita osteoarthritis bahkan bisa epas dari obat penghilang rasa sakit sama sekali, dan prosedur ini juga dinilai lebih mudah dilakukan oleh para dokter.